INADVERTENT - part. 2

Waktu pun berubah setiap saat
Dari detik pertama berubah menjadi detik ke dua, tak lama menjadi menit pertama, menit kedua, jam pertama, jam kedua, sampai 24 jam penuh yang
Langit pun berubah setiap hari
Dari biru ke merah, dari merah ke hitam, dan dari hitam kembali ke biru secara perlahan melalui beberapa warna lagi yang membentuk suatu gradasi. Dan biasanya, di saat inilah para manusia mencoret atau merobek kalender harian mereka yang menandakan satu hari telah berlalu
Musim pun mengikuti
Dari musim semi yang dapat membuat hati para wanita berbunga – bunga dengan tumbuhnya si warna – warni di sana – sini. Di taman, di pinggir jalan, ataupun dirinya yang tumbuh di pot lebih memekar dan menunjukan aura aslinya. Lalu ke musim panas, dimana para bunga tumbuh makin apik dengan bantuan si sinar matahari yang menghangatkan siang maupun malam mereka. Kemudian beralih ke musim gugur, dimana para bunga yang sudah tumbuh dengan apiknya, sekarang harus dimusnahkan secara paksa-ataupun kebetulan. Setiap kehidupan, pasti ada kematian. Begitu juga dengan makhluk hidup ini. ia digugurkan, diinjak di tanah, meremuk, dan hilang entah kemana terbawa angina. Namun setelah kematian, makhluk hidup akan menemukan kahidupan baru yang tak kalah indah. Dan itulah berarti saatnya musim dingin tiba. Musim ini adalah musim dimana kalangan anak balita, maupun sampai kalangan bau tanah berkumpul, menghangatkan diri bersama di perapian, bermain bersama dengan salju yang lebat, juga menikmati titik – titik salju yang turun dari dalam jendela rumah mereka sambil meminum coklat hangat-atau minuman lain yang menghangatkan.
Dan jika musim dingin  itu sudah melelehkan es-nya dan menumbuhkan kembali bunga – bunga seperti yang msuim semi lakukan, itu berarti 1 tahun telah berlalu.
Dan kesimpulannya adalah, setiap manusia akan membeli kalender baru dan mengganti yang lama setiap tahunnya. Itu berarti, waktu terus berlalu tanpa henti, sama seperti umur mereka yang setiap detiknya mengalami penuaan selama 1 detik. Jika detik demi detik itu sudah sampai angka setahun, akan mengalami penuaan selama satu tahun. Dan biasanya, akan dirayakan dan dinyanyikan lagu ‘HAPPY BIRTHDAY’. Semua orang berbahagia, tapi padahal, umur mereka mengalami penuaan selama 1 tahun lamanya. Tapi itulah manusia, selalu hidup dengan kebahagiaannya. Apalagi jika sudah mencapai umur penuaan selama 16 tahun, mereka akan membuat pesta besar – besaran menyambut penuaan mereka yang datang saat itu juga.

Begitu juga dengan BYUN CHANYEOL, anakku
Hari ini-tepatnya-, adalah ulang tahun ke 16 nya
Aku tau
Aku tau aku tak menjalin hubungan cukup baik dengannya
Ia hanya memintaku pertolongan untuk membantunya mengerjakan tugas kuliah, pekerjaan rumah-karena rumah kami tak pakai pembantu-, juga apapun yang hanya menjadi kewajibaan
Tapi aku tak melakukan 1 kewajibanku padanya
Hal itu
Kasih sayang
Kalian tau mengapa?

Saat itu, aku sibuk mengurus pembangunan rumah baru, si pemilik rumah memintaku sebagai arsitek untuk merenovasi ulang rumahnya agar mirp persis dengan rumah di suatu drama. Apalah itu nama dramanya, aku lupa
Dan ia meminta syarat ini itu padahal aku dipanggil malam – malam ke rumahnya, sampai harus menetap di sana kira – kira sampai pukul 8 malam
Tapi yang anakku dan ibunya lakukan di rumah adalah menungguku pulang dan makan malam bersama
Tepatnya anakku saat itu berumur 13 tahun
masa dimana ia mengalami pubertas,
dan gampang sekali emosi

saat aku pulang,
anakku marah
ia berkata
“AYAH! AYAH DARI MANA SAJA! IBU TADI PINGSAN! UNTUNG ADA AKU!”
Sambil menangis seakan ibunya akan meninggal hari itu juga
“KAMI MENUNGGU AYAH DARI JAM MAKAN MALAM SAMPAI SEKARANG! IBU BILANG TAK BOLEH MAKAN DULU DAN HARUS MENUNGGU AYAH! AKU PUN TAK MAKAN SAMPAI SEKARANG DAN HANYA MENEMANI IBU DISINI! IBU JUGA TAK MAKAN!”
Sambil berteriak seakaan ibunya akan meninggal saat itu juga
“INI ADALAH HARI BAHAGIA IBU DAN AYAH MENGGAGALKANNYA! AKU BENCI AYAH!”
Sambil berlari, menutup pintu dengan keras dan meninggalkan aku dan ibunya yang sedang terbaring dengan tatapan lesu dan wajah pucat disana, seakan ibunya akan meninggalkannya selamanya detiik itu juga

Yang ku lakukan berikutnya adalah melihat kalender warna – warni di kamarku dan istriku
Ada 3 bintang disana
Tepatnya pada tanggal 11, 12 dan 13
Bintang itu berarti istriku sedang mengalami menstruasi
Dan ia selalu mencoret tanggalan di rumah dengan bintang-menggunakan bulpoin biru, bukan merah-di tanggal – tanggal datang bulan itu
Tapi ia selalu mengaku pada Chanyeol kalau bintang – bintang pada tanggalan tertentu itu adalah saat dimana ibunya merasa bahagia
Dan Chanyeol masih belum menyadari arti aslinya sampai sekarang

Selanjutnya, aku menatap istriku
Terbaring lemas dan menatapku sedih

“aku minta maaf”

Aku bingung
Seharusnya aku yang meminta maaf padanya, bukan?

“untuk apa? seharusnya aku yang mengatakannya”
Ia menggeleng, dan membalas “kejadian seperti ini kan sudah pernah terjadi, tapi karena menstruasi hari ini dan telat makan, aku jadi pingsan”
Aku menatapnya dengan tatapan ‘aku mengerti’, tapi kepalaku menggeleng
“tidak, aku yang salah. sudah, kau istirahat saja sekarang”
“bagaimana dengan Chanyeol?”
“sudahlah, tak apa jika ia membenciku nantinya.. aku mengerti ia tipe orang yang seperti apa”
“tidak, ia tidak boleh seperti itu” istriku berharap
“sudahlah, kau istirahat saja. aku mau menyelesaikan pekerjaanku”
Ia membisu

Itulah alasan mengapa anakku membenci ayahnya
Tapi karena ini adalah hari spesialnya,
Aku merayakannya
Ia sempat mengucapkan terima kasih padaku-sebenarnya, aku tau ia menyayangiku, hanya belum bisa memaafkan sepenuhnya
Dan aku mengangguk, mengiyakan

Yang datang dalam acara makan – makan di restoran yang terbilang cukup mahal ini adalah keluarga besar-saja
Mengapa anakku tidak mengajak teman – temannya?
Itu karena ia memiliki acara sendiri dengan mereka
Yang akan dirayakan besok, berjalan bersama di mall favorit anakku

Tiba saatnya ia meminta permohonan padaku
“aku ingin melanjutkan sekolahku di luar negri”
Ia berkata, ia ingin melanjutkan sekolahnya nanti di luar negeri
Dan hal itu membuatku berpikir
Istriku membelalakan matanya, sedangkan aku menyipitkan mataku
Tapi kemudian aku tersenyum,
Bangga


“Walau kau membenciku, tapi senyumku tak pernah henti untukmu”

Comments

Popular Posts