PENGALAMAN CAMPING ROHANI SE-INDONESIA - part 1

Ini throwback aja sih, soalnya acaranya seru banget! Gak nyesel ikutan!

               Jadi, liburan kenaikan kelas kemarin ini kebetulan aku dan keluarga lagi gak ada rencana untuk jalan-jalan. Istilahnya, bakalan nganggur deh liburan. At first kupikir liburan ini paling cuma menjamur di rumah selama kurang lebih sebulan.
Tapi untungnya enggak. Beberapa minggu sebelum liburan dimulai, aku ditawarin sama sepupuku untuk ikut Camping Rohani se-Indonesia yang akan diadakan di Pertapaan Karmel Ngadireso, Tumpang. Sebenernya udah dari tahun-tahun lalu aku ditawarin buat ikut ini. Tapi karena gak pernah ada waktu, jadinya selalu batal dan batal. Kebetulan, daripada bosen di rumah, lumayan seminggu ikut acara beginian. Sekalian, kali aja bisa ditobatkan hehehe


Keliatannya sih seru. Soalnya liat dari tema yang tahun ini simple tapi menarik banget. AMAZING GRACE. Jadi tanpa pikir panjang, aku langsung buru-buru daftar deh sebelum kehabisan tempat.
Hari yang kutunggu-tunggu pun tiba. Yaitu hari Senin, 20 Juni 2016. Hari ini gua camping, man! Bakal seminggu ninggalin rumah ini! Semoga aja acaranya menyenangkan.
Kita-kita yang berasal dari Paroki Santa Trinitas Tumpang diwajibkan kumpul di Gereja pukul 2 siang. Gak buru-buru, soalnya jaraknya deket banget ke Pertapaan Karmel. Tapi tentu tiap kota berbeda-beda jam datengnya. Soalnya ini kan camping se-Indonesia. Karena rumahku searah dengan jalan ke tempat camping-nya, banyak kulihat bus-bus yang lewat mulai pagi hari, bahkan sehari sebelumnya.
Sampai di sana, kita dibagikan name tag yang berisikan nama kita, wisma yang akan kita tempati untuk tidur, kota asal, nomor kelompok, tulisan peserta baru atau lama, serta tabel untuk mengambil jatah makan kita selama seminggu. Tabel itu akan ditandai oleh para panitia yang bertugas yang artinya kita sudah mengambil makanan. Jadi, selain fungsinya sebagai kartu tanda pengenal, name tag ini juga dapat dikatakan sebagai kartu kehidupan para peserta. Bisa-bisa gak dapet makan tuh kalau name tag nya hilang!


Setelah itu, kita diminta untuk membuka tas dan koper yang kita bawa untuk diperiksa. Jika ada benda-benda yang dilarang untuk dibawa, benda tersebut akan diamankan oleh panitia dan dikembalikan pada peserta yang bersangkutan saat hari terakhir camping. Kita akan diberi nomer untuk mengambilnya. Jadi, jangan sampai hilang nomernya. Nomer hilang = barang hilang.



Karena jadwal hari pertama ini hanya misa dan perkenalan, maka kegiatan baru dimulai pukul lima sore. Jadi kita bisa istirahat dulu deh di kamar! Oh iya, ngomongin tentang kamar. Yang dapet kamar cuma yang perempuan lho! Yang laki-laki tidurnya di camping ground hehehe. Di sana ada beberapa tenda besar yang dapat menampung banyak orang. Kurang tau sih kalo tentang camping ground nya, soalnya kami peserta cewek dilarang ke sana, dan sebaliknya. Peserta cowok juga dilarang mengunjungi wisma. Kalau wisma kami, ada banyak macemnya. Mulai dari yang sekamar isi dua orang, sampai yang isi dua belas pun ada! Kami semua terbagi dalam jenis-jenis wisma yang berbeda. Kalau wisma yang kutempati, namanya Wisma Horeb. Satu kamar isinya cuma dua orang. Wismanya enak banget! Soalnya kamarnya juga cuma sedikit dan kamar mandinya banyak, bersih pula. Walaupun bisa dikatakan wisma kita paling jauh dari aula, tapi wismanya enak banget! Beda lagi sama wisma Theresia. Aku sempet ke sana sih, buat bantu temen pindahan ke wismaku. Kulihat satu kamar isinya dua belas orang. Kasurnya itu terdiri dari empat kasur tumpuk tiga. Kamar mandinya juga banyak dan ada tempat duduk-duduknya. Wisma ini gede bangeet! Ada banyak lagi macam-macam wisma lainnya. Tapi aku gak sempet ngunjungin satu per satu.
Saat waktu sudah menunjukkan hampir jam lima, para peserta mulai memadati aula untuk mengikuti misa pembukaan. Sempet kaget sih pertamanya. SOALNYA PESERTANYA TERNYATA BANYAK BANGET! Dan saat misa itu disebutkan jumlah pesertanya. KURANG LEBIH 1200 PESERTA! WOW! AMAZING! Hahaha



Misa nya seru banget. Kita disambut dengan tari-tarian, juga pembukaan camping rohani dengan pemukulan gong. Setelah misa waktunya makan malam. Lalu kami diminta untuk kembali ke aula dan duduk sesuai kota asal masing-masing. Kami bernyanyi sambil bertepuk tangan, jingkrak-jingkrak juga. Pada saat ini kita juga diajari yel-yel Camping Rohani 2016 oleh para panitia dan suster. Seru deh pokoknya. Dari awal aja udah kelihatan keseruannya!




Sudah capek jingkrak-jingkraknya, sekarang waktunya kumpul dengan kelompok masing-masing. Ribuan peserta ini terbagi dalam 60 kelompok yang satu kelompoknya terdiri dari kurang lebih 20 orang. Sisi kiri aula diisi oleh kelompok 1-30, dan sisi kanan 31-60. Awalnya kami diminta berbaris memanjang horizontal menghadap altar. Kalau sudah lengkap, nantinya akan duduk melingkar dengan pembina kelompok masing-masing.


Aku sendiri tergabung dalam kelompok 24. Pembina kami namanya Suster Clement. Oh ya pembinanya gak cuma suster! Ada juga kelompok yang kedapetan frater, atau juga kakak panitia sendiri. Di dalam kelompok ini kami diminta memperkenalkan diri satu per satu. Memperkenalkan nama dan kota asal. Jika sudah, saatnya penentuan ketua kelompok. Cara tiap kelompok menentukan ketuanya berbeda-beda. Kalo di kelompokku, karena tidak ada yang bersedia sejak awal, maka suster yang tidak ingin menunjuk juga menanyakan pada kami, siapa diantara 18 orang ini yang sudah kelas 12. Nah, dialah yang menjadi ketua. Ketua ini bertanggung jawab akan kelompoknya, serta papan nomor kelompok. Kalau rusak, ketua harus tanggung jawab. Selesai menentukan ketua kelompok, kami diminta mengisi selembar kertas yang berisi nama, wisma atau camping ground, dan nomor HP / PIN BBM / id LINE yang dapat dihubungi. Kertas itu nantinya ada dibawa oleh ketua kelompok agar memudahkan komunikasi. Soalnya, tiap kelompok ditugaskan untuk latihan membuat yel-yel yang akan dipakai saat outbound hari Sabtu nanti. Waktu latihan yang disediakan hanya hari Selasa dan Rabu setelah makan siang. Jadi, harus benar-benar dimanfaatkan.
Setelah duduk melingkar, kami diminta kembali berbaris dan duduk menghadap altar. Acara selanjutnya adalah perkenalan dari para panitia dan pertunjukan dari para suster. Karena sudah malam, waktunya tidur. Sebelum itu, kita berdoa malam di aula dan diminta kembali ke camping ground dan wisma masing-masing. Selama seminggu itu peserta cowok diminta untuk kembali terlebih dahulu. Itu dikarenakan camping ground yang mereka tempati letaknya lumayan jauh dari aula.



Hari kedua berulah dimulai kegiatan kita yang sebenarnya. Acara hari ini diawali dengan meditasi alam pada pukul enam pagi yang terletak di Goa Maria. Setelah itu dilanjutkan dengan sesi-sesi yang dibawakan oleh suster, frater, dan romo. Sesi hari ini lebih mengarah pada iman kita masing-masing. Seperti, “Bertemu dengan Allah yang Mengasihi” dan “Proud to be Catholic”. Sesinya tentu tidak membosankan! Karena dari sesi satu ke yang lain selalu diselingi dengan pujian dan serunya lagi ada games dari para panitia. Oleh sebab itu kami diminta untuk duduk bersama kelompok saat sesi berlangsung. Pemenang games hari ini poinnya akan ditambahkan untuk outbound hari Sabtu. Setiap kelompok tentu saling berlomba untuk menjadi yang terbaik!






Setelah sesi “Proud to be Catholic” selesai, kami diminta untuk duduk melingkar bersama kelompok dan pembina kami dan diminta untuk sharing tentang iman kita masing-masing. Tentang bagaimana kita sebelum mengikuti camping, alasan mengapa ikut camping ini, dan tekad yang akan dilakukan setelah camping selesai. Acara dilanjut dengan makan siang dan latihan yel-yel bersama kelompok masing-masing.
Oh ya, setiap harinya kami diberi waktu untuk beristirahat lho. Jamnya bervariasi. Tergantung acara sorenya dimulai jam berapa. Jadi bisa dimanfaatkan sebaik mungkin daripada kecapekan saat acara selanjutnya.



Pada acara sore ini, kami dibagi dalam dua kelompok. Di name tag masing-masing peserta sudah tertulis huruf “B” atau “L” tepat di sebelah nomor kelompok. B artinya baru, dan L artinya lama. Terdapat pembagian seperti ini karena perbedaan sesi yang akan disampaikan. Istilahnya, levelnya udah beda lah ya yang baru sama yang lama. Kalo kami peserta baru mendapat sesi “Hidup Baru dan Karunia Berdoa”, peserta lama mendapat sesi “Buah-buah Kerahiman Allah”. Setelah itu acara dilanjut dengan misa harian dan adorasi pada malam harinya.


Lanjut hari ketiga. Bisa dikatakan hari ini seru banget! Apalagi malemnya! Serunya gimana? Nanti dulu dong, satu-satu. Dari pagi. Kali ini gak meditasi alam lagi. Melainkan doa Yesus di aula. Selama kurang lebih setengah jam, kami berdoa sambil duduk bersila dan tangan diletakkan di atas paha dan mengucapkan “Yesus, Yesus, Yesus ... “ terus dan terus sampai waktu selesai. Tentunya sambil tutup mata ya. Gangguannya sih banyak. Ya kaki sakit lah, ya kedinginan lah. Oh ya! Tumpang itu dingin banget, man! Aku ini asli Jakarta dan sempet kaget pas pindah tinggal di Tumpang. Dingin banget. Banyak peserta yang memakai jaket atau baju lengan panjang sejak pagi, bahkan memakai kaos kaki. Dan untungnya sih di sini dilarang memakai celana pendek. Harus pakai celana panjang terus sampai hari terakhir selama sesi. Bahkan outbound pun begitu. Jadi gak takut kedinginan sih.


Hari ini dan seterusnya udah gaada sesi yang dipisah baru dan lama. Semuanya digabung. Sesi hari ini yaitu “Amazing Grace : Bertemu dengan Wajah Kerahiman Bapa” dan “Theology of the Body”. Selesai sesi dan games serta pujian-pujiannya, dilanjutkan dengan jam makan siang.





Sebelum jam makan siang juga tidak ketinggalan ada sesi dari beberapa pak polisi yang menjelaskan tentang narkoba. Dan hari ini adalah hari terakhir berlatih yel-yel bersama kelompok. Seluruh kelompok tidak diizinkan berlatih pada hari Kamis dan Jumat. Maka dari itu waktu hari ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.



Sesi pertama di sore hari dimulai dengan kumpul bersama kelompok. Kita duduk melingkar bersama pembina masing-masing. Sesi kali ini yaitu Lectio Divina. Kita mendalami Kitab Suci. Bagi yang tidak membawa, bisa meminjam atau juga bareng dengan teman sekelompok. Ayat yang kita dalami yaitu Perumpamaan Tentang Domba yang Hilang yang diambil dari Injil Lukas 15 : 1-7. Injil ini tentunya sesuai dengan tema camping rohani tahun ini yaitu “Aku yang dulu hilang, kini ditemukan-Nya kembali” (Luk 15:6). Setelah membaca Injil tersebut, kami lalu diminta sharing dengan teman sekelompok tentang ayat berapa yang paling menyentuh hati kita dan mengapa. Hal itu dijelaskan dengan kejadian nyata yang pernah dialami di kehidupan kita.
                Suster Clement, suster pendamping kelompok kami sendiri terkesan dengan ayat ketujuh dari Injil tersebut. Ayat itu berbunyi, “Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” Melalui ayat tersebut, Suster Clement sempat menceritakan tentang imannya saat hendak memasuki biara. “Dari banyaknya orang, Tuhan memanggil saya untuk menjadi biarawati,” katanya. Sesuai dengan ayat tersebut. Satu orang bertobat lebih berharga dari sembilan puluh sembilan orang lainnya yang tidak memerlukan pertobatan.



                Acara dilanjut dengan misa dan rekreasi di malam hari. Nah, rekreasi ini yang seru! Seru banget deh pokoknya! Padahal inti acaranya cuma satu, yaitu memuji Tuhan. Dari semangat kita itulah yang membuat acara ini menjadi semakin hidup. Kita bernyanyi tak henti-henti. Bersorak-sorai, jingkrak-jingkrak ke sana ke mari, menari-nari sesuai lagunya. Apalagi saat bernyanyi lagu “Bangkit dan Bersukacitalah”. Seluruh peserta meloncat-loncat memuji Tuhan. Seisi aula seakan tak kenal lelah walaupun itu sudah malam.










                Tak hanya sampai di situ saja. Suster, frater, dan para panitia juga menyumbangkan acara pada sesi kali ini. Mereka menampilkan sesuatu yang dapat memukau seluruh peserta. Para suster menampilkan drama dan tarian yang diiringi lagu It’s Amazing Grace, lagu dari tema tahun ini. Mereka menari dengan kostum bewarna merah dan biru muda, sambil membawa kipas. Berbeda lagi dengan para frater yang menampilkan tarian mereka dengan kaos bewarna biru tua. Panitia juga gak mau kalah. Tarian mereka juga gak kalah seru. Tarian tersebut ditutup dengan banner bertuliskan, “Welcome to #campingrohani2016tumpang”. Lalu acara dilanjut dengan game untuk para peserta sebelum akhirnya kami kembali ke wisma dan camping ground masing-masing untuk beristirahat.

Comments

Popular Posts