TITIK AKHIR KISAH KITA
Aku ini wanita aneh..
kau yakin dengan pilihanmu?
Aku berkata dalam hati
Aku membatin
Aku bertanya pada diriku sendiri, merasa menyesal telah
menerimanya pada tanggal keberuntunganku
Tanggal dengan angka keberuntungan bagiku yang pada akhirnya
membawa kesialan
"Pagi yang indah adalah
saat berjumpa denganmu. Dan aku merasa beruntung saat itu"
Maret 2013, di mana negara yang aku tinggali ini sedang
mengalami perubahan musim-dari musim hujan ke musim panas dan itupun masih
labil, seperti pancaroba-, tapi hatiku pun mengikuti. Bukan mengikuti petubahan
musim, tapi lebih ke perasaan.
"Aku mencintaimu. Sangaaaat suka padamu"
dirinya-si lelaki yang kucintai pula-berkata seperti itu dengan aaa yang
dilafalkan banyak.
"Aku juga" hanya kata -
kata itu yang ku keluarkan dengan nada datar. Padahal, aku ingin menjawab yang
lain, yang menyatakan cintaku padanya pula
"Kau yakin?"
Aku mengangguk
"Yakin benar?"
Sekali lagi aku mengangguk dengan
yakin. Karena selama ini, aku mengerti dirinya berbeda dari yang lain. Sangat
penyayang
"Kalau begitu, jadilah
milikku"
Aku kaget
Kupikir ia hanya menyatakan
perasaannya
Aku malah berpikir aneh - aneh
Apa karena ini ia memutuskan hubungannya dengan wanita lain-yang
juga temanku-dan ingun memulai yang baru? DENGANKU? oh yang benar saja
Mataku melotot
Terbelalak ke arahnya
Tapi ia tak merespon seberapa
terkagetnya aku
Matanya hanya memancarkan kata
'tolong, jawab'
Aku membuang muka
Lalu meninggalkannya dengan
tatapan terbingung
Mungkin otakku belum jernih untuk
memikirkan hal ini
"Pulang sekolah adalah waktu
yang melelahkan bagi setiap anak. Tapi tak kurasakan di hari ini"
Aku pulang
Aku berpikir
Berpikir, berpikir terus berpikir
untuk yang terbaik
Dan sampailah puncak pikiranku itu
sampai hampir satu bulan
Aku membuat keputusan di bulan
April
Tepatnya tanggal 7 April 2013
Hari di mana hatiku bersorak ria
Tapi otak ini masih tetap berpikir
Apakah ini pilihan terbaik?
Dan semua pikiran itu seakan
musnah saat melihat senyumnya
"Saat
memilikimu, aku berharap kita sepasang angsa.. dimana tak bisa hidup dengan
pasangannya. Dan asal kau tau, ia hanya memiliki satu pasangan seumur
hidup"
Tapi ternyata tidak
Kau bukanlah seekor angsa
Apa karena tahun ajaran baru telah
dimulai dan kau ingin memulai hubungan yang baru juga?
Tidak
Itu tak mungkin terjadi
Tapi ternyata iya
Itu memang terjadi
Awalnya kupikir hal itu takkan
terjadi karena kupikir kau masih murah hati mempertahankanku dalam lubuk hatimu
Tapi seminggu berikutnya
pertanyaanku terjawab
Ternyata kau telah melepasku dari
hati kecilmu
Betapa sakitnya
Seperti gelas yang jatuh ke
lantai-tepatnya bukan gelas kaca, melainkan gelas kristal yang akan hancur
berkeping sekali terjatuh. Atau bukan terkeping, tapi berserpih
Sebenarnya sebagian dari otakku
telah menerawang akan hal ini
Karena apa?
Seminggu ini hari - hari kita
hanya diisi dengan omelan, omelan dan omelan satu sama lain
Tapi ternyata hatiku salah
Tadinya hanya hatiku yang
meyakinkanku bahwa seorang Aloysius Frido adalah lelaki setia
Jika begini dari awal, lebih baik
aku tak mengikuti kata hati sialan ini
Mungkin kau bertanya - tanya
'mengapa wanita ini tak menanyakan motifku memutuskan ini?'
Tapi maaf
Diriku bukan wanita tolol yang
menanyakan hal tak penting seperti itu
"Sejak hari
ini, pagi yang indah dengan daskripsi yang sama tidak membekaskan kebahagiaan
sama sekali"
Aku tak mengerti
Hati ini berkata apa sih!
Wahai hatiku yang pernah membuat
keputusan salah!
DIA TELAH MEMUTUSKANMU!
MEMUTUSKAN HUBUNGANKU DENGANNYA!
MENGAPA KAU MASIH MELIRIKNYA!
Kau tau alasan ia ingin memilikimu
bulan April lalu?
Temanku bilang kau hanya sebagai
pelampiasan, apa kau sadar tentang itu?
Entah pelampiasan apa, yang jelas
APA KAU SADAR AKAN HAL ITU?
Tidak, tidak sama sekali
Dan apa kau tau alasan ia
memutuskan hubungan ini baru - baru saja?
Ternyata dirinya menyukai gadis
lain
Betapa sakitnya diriku begitu
mengetahuinya
Kau pikir aku ini Barbie yang bisa
kau mainkan kapan saja? Dibingkar pasang kapan saja? HAH?!
Aku pun tau sebuah Barbie memang
bisa dimainkan kapan saja.. TAPI INGAT!
'Lelaki sejati tak main BARBIE!'
"Ingin rasanya
dapat membaca pikiran. Termasuk pikirannya"
Kau tau?
Aku selalu baris di barisan paling
balakang saat akan masuk kelas
Entah hati ini berkata apa
Dan entah raga ini menurutinya
dengan motif apa
Yang jelas
Kelasku dan kelasnya bersebelahan
Jika berbaris pun bersebelahan
Jika aku berbaris di barisan
paling belakang, itu berarti aku dapat melihat kelas sebelah ini berbaris
Untuk melihat siapa?
Kira - kira siapa?
Dirinya?
Manusia lain?
Menurutmu siapa?
Apa aku masih mencintainya?
Ah bodohnya diriku
Apalagi saat melihat wajahnya
Wajah yang telah berbohong
memutuskan hubungan ini karena merasa tak enak dengan mantanku yang juga
merupakan temannya
Padahal
Padahal apa?
Ia menyimpan rasa pada wanita lain
OMONG KOSONG MULUTMU ITU
"Ku pikir hati
ini tak akan pecah. Tapi memang kenyataannya tak pecah. Hanya terbelah"
Beberapa bulan kemudian
Disaat matahari setiap jari selalu
terbit dan memancarkan sinarnya
Juga bulan yang tiap malam
memancarkan senyu hangatnya
Tapi hatiku tidak
Aku masih saja memikirkan dirinya
Dirinya, dirinya dan terus dirinya
Padahal belum tentu cintaku ini
terbalaskan
Tapi ternyata iya
Iya-tapi mungkin
Karena apa?
Ia menyatakan cintanya kembali
padaku
Mengapa? Mengapa disaat aku sudah
berusaha melupakan kenangan melanis namun sedikit pahit itu, ia malah datang
menghampiri hidupku ini? Mengapa!
Dan parahnya lagi, ia belum tobat juga
Ia ingin aku kembali padanya
Kau pikir aku pelacur? Dipakai,
lalu dilepas, kemudian bisa dipakai lagi kapanpun kau mau? Hah!
Walau hatiku ini masih memanggil
namanya dan ingin menerima tawaran indah namun mungkin sedikit menakutkan,
Tapi hati ini berpikir dengan
sendirinya
Jadi aku tutup mulut terlebih
dahulu
Dan tidak membalas apapun saat ia
menulis 'goodnite' dilengkapi dengan emot 'kiss' yang membuat hatiku bersorak
"Jikalau aku
terhempas, kuharap sahabatku menangkap dan menolongku disaat hatiku sudah
hancur dengan sendirinya"
Oleh sebab itu,
Keesokan harinya aku menceritakan
tentang 'goodnite' dan emotnya pada sahabat terbaikku
Tapi akhirnya,
Aku pun menerima kabar tak sedap
Ternyata apa?
Faktanya si bajingan yang tiada
henti menggonggong itu juga melakukan hal yang sama pada jendela chat wanita
lain
Sial
Ternyata aku dibohongi untuk
kesekian kalinya
"Seekor anjing
pemggigit akan menggigit terus, terus dan terus dengan ganasnya. Ia pun sulit
berhenti"
Kacang bersamanya
Kacang di pihaknya
Kacang itu pun bermulai dariku
Aku yang melontarkannya
Ia pun menangkapnya
Tapi sayang
Ia membalasnya
Terus saja
Tak ada ampun
Tapi tetap saja
Sekali kacang tetap ku beri kacang
Sampai tibalah kacang itu berumur
beberapa bulan dengan balasan deras yang sama
Tibalah di bulan Januari
Tepatnya tanggal 7
Kacang dariku dibalas dengan
sesuatu mengejutkan yang berbeda
Ia menginginkanku kembali
Dengan kata - kata yang berbeda
jauh beda dari sebelumnya
'Cintaku selamat ulang tahun
Aku tau hubungan kuta sekarang hanya
teman
Tapi jujur
Aku masih mencintaimu
Walau aku mengerti kau tak
membalas dengan hal yang sama
Tak apa
Aku tak memaksa
Jadi sekali lagi
Apa kau mau menjadi milikku
Sekali lagi
Aku mengharapkan kejujuranmu'
Iya
Ini tepat hari jadiku
Menjadi seorang bayi 14 tahun yang
lalu
Dan 14 tahun kemudian dari 14
tahun lalu itu
Aku menerima tawaran untuk
kesekian kalinya dari orang yang sama
Yang membuat otakku berputar
berkali - kali pula
'Terima kasih, tapi aku juga
mengharap kejujuranmu untuk menjawab dengan jujur pula'
Jika ia pintar
Ia pasti mengerti maksudku
'Aku jujur, dan aku berjanji akan
terus membuat hatimu senang'
Dagdigdugdagdigdugdahdihdugdagdihdug
Begitulah bunyi detak jantungku
saat membaca balasannya yang kemudian tak kunjung kubalas karena aku bingung
Bingung setengah mati
Dibalasnya lagi pesan tanpa
balasan itu
'Jadi, kau mau menerimaku?
Kumohon'
Dijawab dengan
'Baik, aku terima dan akan
kubuktikan kejantananmu'
Kata - kata mengancam sekaligus
menunjukkan bahwa diriku wanita bodoh
Bodohnya diriku menerimanya lagi,
lagi dan lagi disaat gonggongannya tiada henti
"Apa diriku
lebih bodoh dari seekor keledai disaat ingin jatuh pada lubang yang sama? Tapi
mungkin tidak, aku hanya ingij membuktikan. Hanya membuktikan"
Ternyata
Ternyata tidak
Aku salah
Aku terjatuh pada lubang yang sama
Untuk kedua kalinya
Aku bertengkar untuk kesekian
kalinya, beberapa bulan berikutnya setelah penerimaan cinta itu berlangsung
Dan mungkin hari ini adalah
puncaknya, akhir dari semua ini
Hari dimana aku terbuka dengannya
setelah sebelum - sebelumnya aku mengetahui jika dirinya tak hanya bertegur
sapa dengan satu wanita-yang tidak lain tidak bukan adalah aku-tapi dengan
banyak wanita
Dimanapun
Bagaimana rasanya?
Tentu sangat menyayat hati
Sangat
“Kekurangan seorang
lelaki adalah terlalu mudah berbohong, sedangkan wanita adalah terlalu mudah
mempercayainya”
Kalian tau, kan?
Perasaan seorang wanita itu tidak
dapat dibohongi
Maksudku,
Aku sendiri tak dapat membohongi
perasaanku-juga diriku sendiri
Aku ingin jujur
Jujur padanya
Walau selama ini kutahan dan
kutahan sampai menjadi bukit,
Kali ini aku ingin mengatakan yang
sebenarnya pada dirinya
Tapi nyatanya apa?
“Do,
jujur, aku—“
Belum sempat aku mengutarakan kata
– kata selanjutnya, ia
memotong
“udahlah
kamu tuh mo ngomong apa lagi sih?”
Aku kaget
Aku tersentak
Ya mungkin ini juga salahku
Aku salah memilih waktu
Kupilih waktu setelah kami
bertengkar semalaman
Dan ternyata apa?
Dirinya masih sensitif seperti
ular berbisa
Wajahku pucat
Tapi bagaimanapun, aku harus
melanjtkannya
“kamu..
kamu kenapa sih akhir –
akhir ini berubah?”
“berubah?
Emang kenapa kalo aku berubah? Aku juga ga minta kamu berubah, kan?”
“aku
ga minta, Do.. cuma nanya”
“rasanya
nggak, aku ga berubah. Aku ya aku. Titik”
Egoisnya dirimu bukan main, Do
Aku hanya bisa membatin,
Tanpa mengutarakan sepatah kata
pun
“maaf?
Apa kamu bilang?”
Tapi entah mengapa,
Ternyata ucapan itu keluar sendiri
Walau berbeda dengan kata – katanya
“hm?”
Ia menoleh
“aku
ga tahan sama kamu, Do”
“kalo
gitu kita seri”
“baik,
kita putus saja”
Kurang ajar
Kutinggal ia
Dan kalian tau apa?
Sepulang sekolah yang menurut
pandanganku mendadak suram itu dan kembali ke kamarku yang indah tapi seketika
berubah menjadi seperti kapal pecah
Dari mana airnya? Airnya terjatuh
dari mata ini dan tiada henti keluar
Dari mana kapalnya? Kapalnya
adalah tubuhku yang seakan remuk tapi belum terbelah seutuhnya
Kalian tau yang mana yang terbelah
seakan menjadi ‘kapal
pecah’?
Hatiku
Hatiku yang terbelah
Apa boleh buat
Walau ia belum menjawab
keinginanku memutus hubungan ini
Tapi entah kenapa
Aku yakin ia akan mengutarakan hal
yang sama seperti aku
Dan kalian tau?
Iya
Iya dia setuju walau baru dibalas
keesokan harinya
Kalian tau?
Kupikir aku tak akan bersedih
melepas lelaki macam itu dari hidupku
Tapi entah kenapa
Tetap saja diriku ini mengeluarkan
air deras dari matanya
Lelah rasanya
“Akhirnya aku
menemukan titik dari kisah cinta kita setelah melewati ribuan koma di dalamnya”
okay jadi ini cerita rikues dari temen gua AUREEELLLLL yang uda lama bangeeett minta dibikinin cerita tapi baru gua bikinin setelah dia kasi kerangkanya
sebenernya gua tau
ni cerita buat nyadarin pacarnya-yang sekarang uda mantan yang juga temen gua
HAI, DO???? sekarang tau kan perasaan ex kamu???
okedeehh uda slese yaa ceritanya cuma segini aja
maap kalo jelek atau ada kata" yang ga ngenakin hati mohon dilupakan saja yaaa jan dendam sama aku plis hiks :<
maap juga kalo ceritanya beda sama yang asli.. karna kalo dibuat plek sama yang asli tinggal copas email nya Aurel aja gampang xD hahahahahaaaaaa
sekali lagi maap yaak
makasi juga kalo udah nyempetin baca kalian semua temenku mwah mwaaahhh :****
-tiedmy-
Comments
Post a Comment