SEORANG TEMAN KECIL
breem breemm breeem
suara dua anak kecil mendenting di telinga
tersadar
teringat
akan masa kecil
masa kecilku
bersama dirinya
indah
dunia serasa damai
damai sekali
tanpa kata kasar
tanpa kejahatan
tanpa anehnya dunia ini
bagiku
sekarang
kereta api baru saja melambai
tapat di depan mata
mengingatkan si otak
pada masa kecil
dalam rumahnya
maupun rumahku
bermain bersama
tertawa
canda
hari - hari diwarnai
dengan si kereta kecil bergebong 2
yang sekarang entah apa kabarnya
kulihat seorang lelaki turun dari sana
tas koper tangan kanan,
tentengan tangan kiri,
ransel tetap di pundak-keduanya
menuai senyum
merangsang otak ini
akan ingatanku dahulu
betapa manisnya ia
dahulu masih setinggi pohon cabai rawit,
tapi sekarang sudah setinggi pohon mangga
tegak
tampak dewasa
ia menegakan kopernya
melambaikan tangan kanannya di hadapanku
laku itu
ditangkap oleh mataku,
disalurkan pada si otak,
dan dibalas dengan bibirku
tepatnya,
bibir ini melukis senyum terbaik
sekarang,
ia tersenyum
menghampiriku
kubantunya membawa entah apa pada sebelah kirinya
dan ia menggandeng
hangat,
terasa nyaman walau pada siang yang terik ini
liburan telah tiba
kali ini hatiku yang berkata
suara dua anak kecil mendenting di telinga
tersadar
teringat
akan masa kecil
masa kecilku
bersama dirinya
indah
dunia serasa damai
damai sekali
tanpa kata kasar
tanpa kejahatan
tanpa anehnya dunia ini
bagiku
sekarang
kereta api baru saja melambai
tapat di depan mata
mengingatkan si otak
pada masa kecil
dalam rumahnya
maupun rumahku
bermain bersama
tertawa
canda
hari - hari diwarnai
dengan si kereta kecil bergebong 2
yang sekarang entah apa kabarnya
kulihat seorang lelaki turun dari sana
tas koper tangan kanan,
tentengan tangan kiri,
ransel tetap di pundak-keduanya
menuai senyum
merangsang otak ini
akan ingatanku dahulu
betapa manisnya ia
dahulu masih setinggi pohon cabai rawit,
tapi sekarang sudah setinggi pohon mangga
tegak
tampak dewasa
ia menegakan kopernya
melambaikan tangan kanannya di hadapanku
laku itu
ditangkap oleh mataku,
disalurkan pada si otak,
dan dibalas dengan bibirku
tepatnya,
bibir ini melukis senyum terbaik
sekarang,
ia tersenyum
menghampiriku
kubantunya membawa entah apa pada sebelah kirinya
dan ia menggandeng
hangat,
terasa nyaman walau pada siang yang terik ini
liburan telah tiba
kali ini hatiku yang berkata
Comments
Post a Comment