INADVERTENT - part. 1
A new story begin, readers
This story is special for exoparkchan
Hey dude!
Long time no see!
I’m sorry for waiting ‘till ONE YEAR
hahaha
okay, this story begin from
…
NOW
Author : @tiedmy
present
“INADVERTENT”
“this story was made from exoparkchan and
ggcici love story, but I changed some of the story. i'm sorry”-author
Ps : cerita ini bak ‘MY CONVERSION season 2’.
Jadi, kalo pembaca mau merasakan atmosfer asli dan ngerti cerita ini dari awal
sampe akhir, pastikan Anda membaca ‘MY CONVERSION’ terlebih dahulu. Stalk this
blog and find for ‘MY CONVERSION’. Abis itu, barulah baca cerita ini.. dengan
begitu, lebih mengerti pasti dijamin. Tapi jika tidak, yasudah tidak apa..
author ga maksa.. lagian jalan ceritanya beda kok wkwk so, stay tune aja yak–author
Aku berlari
Tergesa
Sampai kupikir keringat yang membasahi dahiku
sedari tadi akan habis tak tersisa sampai akhir hidupku
Sambil menggendong tas ransel di punggung,
Dan masih memakai kemeja sepulang
mengajar-tepatnya bukan sepulang, karena berita ini dadakan
Aku berlari ke rumah sakit ini
Entah apa yang akan dilakukan para mahasiswa
jika dosennya tak ada, aku tak peduli
Yang jelas,
Ini bulan ke Sembilan
Lebih 10 hari lewat 14 jam-kira – kira
“Membiarkan kewajiban untuk melihat sesuatu
yang manis juga merupakan kewajiban”
Setelah memasuki gedung ber cat hijau susu
ini,
Aku tetap berlari tanpa memedulikan siapapun
di sekitarku
RUANG
BERSALIN! DIMANA RUANG BERSALIN!
Aku mencarinya
Bagaikan seorang suster rumah sakit berada di
benakku,
Aku bertanya pada diriku sendiri
Tapi akhirnya,
Aku menemukannya
Setelah lega menemukan pintu berhias plang
‘RUANG BERSALIN’ di atasnya,
Aku duduk di deret bangku yang tersedia di
depan sana
Bangku hijau yang mungkin warnanya akan lebih
hijau jika aku duduk disana dan keringatku meresap ke dalamnya
“aaahh”
Desahan pelan keluar karena capek yang tiada
tara
Aku menunggu
Pukul
berapa ini?
Aku melihat jam tangan hitam yang tertempel
tepat di tangan kananku
Mengapa
belum ada hasil?
Aku tak berani melihat ke dalam
Walaupun aku si bapak,
Tapi aku tak tega
Jadi yang bisa kulakukan adalah
Menunggu
..
Tak lama,
Seorang perawat keluar dari sana
Uluh hatiku bagai terhunus pedang
Jantungku berdebar tiada henti-bahkan dengan
ketukan secepat kaki kuda saat berlari
“apakah anda walinya?”
“ya, saya suaminya”
“selamat, pak. Anak anda laki – laki, normal.
Bisa dilihat di dalam”
“apa? terima kasih suster, terima kasih”
Senangnya bukan main
Aku bahkan tak percaya semua ini
Istri dan
anakku yang baru saja lahir, keduanya selamat?
Terima
kasih, Tuhan!
Aku tersenyum
Lebar
Memasuki ruangan tersebut
Tempat dimana istriku berbaring
Di sampingnya ada si kecil
Si kecil utuh
Tanpa kekurangan apapun
“jadi, siapa nama anak kita?”
“terserah kamu, sayang”
“benar boleh diberi nama seperti waktu itu?”
“tentu, siapa yang melarang?”
“ah.. baiklah, Byun ChanYeol.. nama yang
bagus”
Aku tersneyum mendengarnya
Byun ChanYeol
Kuharap anak ini membanggakan seperti dirinya
Kutatap lagi anakku
Telinganya caplang
Padahal ibu dan ayahnya taka da yang berkuping
caplang
Tapi tak apa,
Ia tetap anakku, kujamin
Teringat pelajaran persilangan ketika diriku
duduk di bangku SMP dulu,
Guruku bilang, ‘keturunan yang diturunkan itu
sifatnya abadi. Jika ibu dan ayahmu tak ada yang berambut lurus, sedangkan
rambutmu lurus, jangan khawatir. Pasti keturunan sebelumnya ada yang berambut
lurus. Dan keturunan sel itu yang dibawa oleh kalian.’
Dan aku masih mengingatnya
Sampai detik ini
Kulit bayiku juga putih
Seputih kulitku
Bibirnya sexy
Dan itu sudah terlihat sejak ia lahir
Tak sabar menunggu sampai ia besar nanti,
Kira – kira anak ini lebih mirip siapa? Hahaha
Aku tersenyum
Tertawa pelan melihat si kecil yang sedang
tertidur
Dan menatap istriku
Penuh tatapan terima kasih
“terima kasih Yuki-sshi”
Kulihat ia mengangguk
Nyaman
Kupeluk ia
Ku kecup keningnya
“Bahagia rasanya melihat orang – orang yang
kita cintai, semua selamat”
Comments
Post a Comment