SERBA-SERBI DADAKAN

"jam satu siang, di radar"

Hariku ini terasa mendadak sekali terjadinya. Bagaimana tidak? Pagi-pagi aku bahkan tak jadi ke gereja karena harus mengurus semua berkas untuk sebuah kompetisi. Tadinya akan diserahkan esok hari, tapi ternyata tadi pagi aku mendapat pesan bahwa besok tak dapat dipungkiri lagi jika harus tetap mengurusnya dikarenakan kegiatan lain. Oleh sebab itu, mau tak mau siang harinya aku harus menempuh jarak lebih dari dua puluh kilometer dari rumahku hanya untuk mengumpulkan sebuah CD yang berisi berkas.

Rabu, 13 Mei 2015
waktu menunjukkan tepat pukul sembilan malam

Aku bangun dari tidur siangku karena kurasa harus melakukan sesuatu. Ya. Hari Kamisnya libur, jadi mungkin Rabu malam ini akan kuhabiskan untuk begadang bersama tugas jurnalistik yang harus cepat kuselesaikan sebelum UAS minggu depan.
Tapi betapa kagetnya diriku saat melihat layar hp yang bertuliskan nama beberapa orang yang menyangkut kompetisi yang akan kuikuti. Ada pemberitahuan dari salah satu mereka bahwa aku--atas nama tim jurnalis--masih kurang mengumpulkan sebuah CD sebagai salah satu syarat pendaftaran. Hey! Seingatku, dari awal bulan Mei, tak pernah terdengar sekalipun bahwa aku--dan anak fotografi--harus mengumpulkan sebuah CD. Tak main-main, CD tersebut harus berisi esai, pas foto, formulir lengkap, dan profil tim basket. Hebatnya lagi, CD tersebut haruslah dikumpulkan esok lusanya.
Waktu menunjukkan sekitar pukul dua belas malam ketika aku menyelesaikan tugas jurnalistik ku. Selama waktu sampai pukul dua belas malam itu pula kuhabiskan untuk menghubungi teman serekanku yang membantuku dalam menyelesaikan masalah CD dadakan ini. Akhirnya terpikirkan olehku untuk mencicil membuat isi dari CD tersebut nantinya.
Mulailah kubuat sebuah esai dengan pertanyaan "Mengapa saya layak mengikuti lomba ... ?" Kujawab dengan matang sampai akhirnya selesai dengan sempurna. Dan tak terasa waktu terus berjalan sampai akhirnya jam dinding menunjukkan pukul setengah dua malam menjelang subuh hari Kamis.

Kamis, 14 Mei 2015
waktu menunjukkan pukul enam pagi dan hari ini tanggal merah

Yah, Tuhan. Mengapa Kau membangunkanku pagi sekali? Byangkan saja, aku hanya tidur sekitar empat jam. Kucoba untuk tidur lagi, tapi tak membuahkan hasil. Akhirnya aku menyalakan layar hp ku dan lagi-lagi membaca pesan yang mengejutkan.
CD tersebut tak bisa dikumpulkan hari Jumat seperti yang dijanjikan oleh kakak kelas yang memberitahuku kemarin malamnya. Ternyata harus dikumpulkan siang itu juga berhubung hari Jumat-nya kita tak bisa daftar ke radar karena ada perlombaan basket. 
Akhirnya kami sepakat untuk bertemu di kantor Radar Malang pada jam satu siang. Dari jam enam sampai jam satu itulah aku memulai perjalananku sebagai wanita tersibuk sedunia.

Kesibukanku pagi itu :

Diawali dengan ayah yang berkata bahwa ia tak memiliki CD kosong--melainkan DVD kosong yang jumlahnya banyak sekali. Akhirnya aku memutuskan pergi keluar rumah untuk membeli sebuah CD kosong pagi-pagi benar.
Sampai di rumah, aku terus-menerus menghubungi rekanku yang akan ikut berkompetisi dalam tim jurnalistik--fotografer. Ia tak kunjung membalas sampai akhirnya ikut kebingungan karena mengetahui kabar bahwa CD tersebut harus dikumpulkan siang itu juga. Akhirnya kuminta ia untuk mengirimkan pas fotonya, yang lain kuurus sendiri karena aku bahkan tak dapat bertemu dengannya untuk mengurus formulir dan lainnya KARENA INI HARI LIBUR.
Dilanjut dengan aku yang mewawancarai salah seorang pemain basket sekolahku untuk dijadikan sebagai artikel profil tim basket sekolah. Untungnya ia adalah seorang kakak kelas yang membantuku dari malam tadi sampai pagi hari tadi pula dan akhirnya aku dapat menoreh informasi yang lumayan memuaskan darinya. Syukurlah.
Tak berhenti disitu, aku tetap terus mengisi formulir, memasukan pas foto dan lain-lainnya. Tibalah saat aku harus nge-burn semua file tersebut ke dalam CD kosong yang kubeli tadi pagi. Aku sempat kebingungan pula saat melakukannya. Untunglah lagi-lagi ia membantuku sehingga semua berjalan lancar apa adanya. Setelah selesai memeriksa isi CD tersebut, rasa legaku kembali lagi setelah sekian jam tak kunjung datang.

waktu menunjukkan pukul dua belas siang, saatnya aku harus berangkat ke radar

Janjian di sana memang jam satu siang, namun berhubung jarak rumahku dengan tengah kota lebih dari dua puluh kilometer, mau tak mau aku harus berangkat lebih awal agar tak terlambat. Aku tentu tak sendirian, dibonceng oleh ayah yang seharusnya hari ini mentraktir kami sekeluarga makan-makan! Sedih rasanya karena harus ke radar hari ini juga, traktiran ulang tahun ayah harus ditunda. Tapi tak apa, daripada repot di kemudian hari harus ke radar dan sebagainya, lebih baik kesusahan sehari biarlah sehari!
Sampai di depan kantor radar, aku merasa sangaaaat senang. Walaupun kakak kelasku itu belum kunjung tiba, aku terus menikmati kedatanganku di tempat ini. Hal itu karena memang cita-citaku adalah bekerja di bidang jurnalis dan karena kegagalan memasuki kantor ini saat SMP. Ya! Guru jurnalistik ku berjanji akan membawa kami ke tempat bergengsi ini dahulu! Tapi ternyata malah ke tempat koran yang kurasa tak se-bergensi koran Jawa Pos yang selalu menghiasi pintu pagar setiap paginya sebelum salah seorang anggota keluargaku mengambilnya.
Tak lama kemudian, datanglah ia dengan motor birunya. Kupikir bersama sejawatnya yang lain, ternyata hanya seorang diri dan temannya masih dalam perjalanan. Berkat kedatangannya, aku dapat masuk ke kantor itu juga akhirnya! Sangaaat senang saat menaiki tangganya! Terbayang jika aku bekerja di tempat seperti ini, wah! Keren!
Kami menginjak lantai paling atas--tepatnya lantai tiga--untuk melengkapi syarat-syarat pendaftaran. Aku pun menyerahkan CD nya dan menunggu sampai prosesnya selesai.
Sementara kakak kelasku itu berbincang dengan 'mas-mas DBL-nya', aku duduk sendiri sambil memperhatikan lukisan menarik yang tertempel di tembok tangganya. Selain itu juga dapat melihat pemandangan sekitar dari atas sana karena jendela di samping ruangan yang besaaar sekali.
Tak sampai setengah jam, aku pun boleh pulang karena syarat-syaratku--dan sang fotografer--akhirnya selesai juga. Tak apalah jika tak dibantu membuat esai dan lainnya. Memang aku tak dapat bertemu dengannya untuk membicarakan ini. Sudah selesai saja sungguh lega rasanya!
Ternyata kakak kelasku yang tingginya menyamai tiang itu masih harus menunggu rekan satu tim basketnya yang masih dalam perjalanan. Akhirnya aku pulang duluan dan ia menunggu temannya. Saat menuruni tangga, rasanya sayang sekali jika meninggalkan kantor ini begitu saja. Tapi yasudahlah. Yang penting pekerjaanku sudah selesai.

waktu menunjukkan pukul setengah satu, perjalanan pulang dimulai

Diawali dengan perjalanan yang ditemani oleh langit cerah, aku pun optimis jika perjalan pulang ini secerah perjalanan sebelumnya. Ya, memang iya. Namun di tengah perjalanan, hujan mulai turun rintik-rintik. Kupikir akan kunjung reda sebentar lagi. Tapi ternyata terjadi sebaliknya. Hujannya tambah lebat sedikit demi sedikit. Sialnya, ayahku pun tak membawa jas hujan. Jadilah basah kuyup perlahan terjadi.
Tapi itu tak apa. Aku merasa sudah lama tak bermain hujan-hujanan. Aku malah merasa senang mendengar bunyi 'tuk tuk tuk tuk tuk' secara cepat di bagian atas helm ku karena terkena tetesan hujan. Well, well, kali ini sudah kali keduanya aku membagikan pengalaman dikala hujanku. Dan aku tak kunjung bosannya. Karena hujan itu menyenangkan bagiku.
Dapat kulihat bagian kata helm ku yang dipenuhi oleh titik-titik air hujan yang rasanya terus bertambah selama perjalanan. Kulihat pula tetesan hujan yang memantul di spion motor secara terus menerus, tak berhenti. Kurasakan pula alur hujannya yang turun dari arah timur ke arah barat karena celana kananku sudah basah kuyup, sedangkan celana kiriku hampir setengahnya tak tersentu oleh air hujan. Aku pun juga merasa seperti beralas pada sebuah kapal selam karena hujan yang tak kunjung reda ini membasahi sepatuku sampai menampung banyak air di dalamnya. Rasanya becek, namun tak apa. Tak masalah bagiku.


Yah begitulah pengalamanku di tengah kesibukan yang membara. Kuucapkan beribu terima kasih bagi yang telah membantu melancarkan dalam hal apapun.

Comments

Popular Posts