MY CONVERSION - part. 12

Tangis…

Pagi hari esoknya, lagi – lagi tanggalan hari ini bewarna hitam
Padahal kuharap tiap harinya bewarna merah
Kapan lah ada tahun seperti itu
Sekali saja

Aku datang ke kampus yang kudatangi setiap hari seperti biasa
Tapi hari ini aku datang lebih pagi
Jam 8 kurang 5
Biasa jam 8 pas-atau 8 lebih 1 aku baru menampakkan kaki disini

Tempat pertama yang kudatangi adalah madding kampus
Biasanya si caplang sudah berdiri tegak disini setiap pagi-bahkan lebih pagi dari diriku
Tapi hari ini

Kemana dia? Kenapa belum datang?

Kutengok ke kanan dan ke kiri dengan wajah datar
Bukan wajah penasaran
Memalukan sekali seorang BYUN BAEKHYUN celingak celinguk dengan wajah penasaran

“umm.. Byun BaekHyun-ssi?”

Mendengar suara seperti itu yang tiba – tiba terdengar oleh telinga sebelah kananku,
Spontan aku berbalik

Kulihat seorang wanita berdiri di hadapanku sekarang

Siapa wanita ini? Pernah kukenal? Masa lalu? Ah tidak.. tidak mungkin. Aku tak pernah mengenal wanita berciri – ciri seperti ini

Kuperhatikan wanita ini dari ujung rambut sampai ke ujung kaki
Sambil terus menggigit – gigit kuku jempolku

Bagaimana caranya mengetahui namaku? Aku tak terlalu dikenal di kampus ini

“mm.. ada .. apa .. ya?”

Kubalas dengan kalimat terbata – bata karena pikiranku masih penuh dengan

‘siapa wanita ini’

“ini untukmu”

Wanita berambut pendek di hadapanku yang sedari tadi seperti menyimpan sesuatu di balik punggungnya itu akhirnya mengeluarkan sebuah kotak dari sana
Semacam pesulap
Kotak bewarna biru muda itu langsung muncul di hadapanku
‘TARAAAA’
Mungkin berbagai pesulap akan berkata seperti itu
Tapi perempuan ini tidak
Ia malah tampak tersipu malu,
Memalingkan wajahnya ke bawah-tak menatapku,
Menyodorkan kotak berpita diatasnya dengan tangan kanannya,
Dan setelah kuperhatikan juga, ternyata kakinya juga ikut bergerak-semacam gemetaran

Ada apa dengan orang ini? Hanya memberikan sebuah kotak saja sampai gemetaran?

“ah.. sepertinya anda salah orang”
“apa? tidak. ini betul. ini untukmu”

Saat menjawab pertanyaanku,
Sentak ia menaikkan wajahnya yang sedari tadi ia palingkan ke bawah dan menatapku
Pipinya memerah

“oh. kalau begitu apa motif mu memberikan kotak ini?”
“aku.. aku sudah memperhatikanmu sejak lama”
“APA?”

Seketika aku kaget setengah mati!
Sudah cukup 1 perempuan saja yang pernah hadir dalam hidupku!
Aku tak mau berurusan dengan wanita lagi untuk kedua kalinya!

Disaat hubunganku dengan wanita yang lalu masih simpang siur,
Sekarang aku bertemu seorang wanita lagi?!
Kehidupan macam apa ini!

Kulihat wajah wanita berjepit coklat di hadapanku ini setelah tersadar dari lamunan otakku yang masih saja mengingat wanita yang dulu-entah siapa namanya mungkin otak ini sudah berhasil melupakannya
Kulihat wajahnya sempat kaget karena teriakkan hebatku
Mungkin beberapa mahasiswa yang seliweran juga melihat tingkahku tadi-mungkin
Tapi ya sudahlah
Aku tak peduli
Bukan urusan mereka

“oh. Maaf. Kupikir suaraku tadi terlalu keras”
“tidak apa – apa.. itu malah terlihat lucu bagiku. hihihi”

Sial

Wanita macam apa sebenarnya anak ini?!!
Disaat kau berteriak, malah disebut lucu dengan tambahan tawa kecil bersuara ‘hihihi’ di akhir

Aku baru sadar ada wanita seperti ini di dunia yang sangaaaatt luas

“kkaeb”
Aku tak tau harus menjawab apa
Jadi hanya gumaman kecil yang kuperlihatkan
Apa aku salah?
Tidak juga

“Byun BaekHyun-ssi, ini untukmu. Sungguh”

Wanita yang kalau dilihat – lihat cantik juga itu memegang erat tangan kananku sambil meletakkan kotak bewarna biru muda berpita tadi disana
Aku hanya menatapnya heran

“kau yakin tidak salah orang?”
“tidak, sungguh”
“kau bisa jamin isi box ini bukan bom?”
“hahaha mana mungkin, BaekHyun-ssi.. mana mungkin seorang penggemar memberikan bom di dalam kotak”

Ia menjawab sambil tersipu malu
Benar – benar!
Wanita macam apa yang bisanya Cuma tersipu malu saja!
Mungkin dia bukan wanita
Tapi sebuang benang yang sangat – sangat loyo
Seperti mentalnya saat bertemu seorang pria

“bisa saja.. salah satu personel TheBeatles meninggal karena ditembak penggemarnya”
“ah.. itu beda cerita, BaekHyun-ssi.. aku tidak seperti itu”

Aku hanya mengangguk dengan wajah datar seperti biasa dan memalingkan wajahku ke samping kanan

YA TUHAN! SEJAK KAPAN IA …

“BaekHyun-ssi.. boleh .. bolehkan aku .. memelukmu?”

Aku mendengarnya
Aku mendengar wanita ini berbicara padaku saat mataku sedang terbelalak melihat ke arah sebelah kananku ini
Di sana
Kira – kira jaraknya 9 langkah dari tempatku berdiri sekarang
Ada seorang …

“hah? A … apa?”
Aku hanya bisa bertanya sekali lagi pada wanita ini
Bertanya dengan terbata – bata untuk kedua kalinya
Karena memang aku bingung
Apa yang seharusnya kujawab disaat aku melihat hal lain?!
“AAAHH!! AKHIRNYA BISA MEMELUK BAEKHYUN-SSI!!”

YA TUHAN! SEKALI LAGI YA TUHAN APA YANG HARUS KULAKUKAN?!!!

Belum sempat menjawab sepatah katapun, wanita pemberani ini langsung memeluk diriku apapun keadaannya

“HEY! APA YANG KAU LAKUKAN!”

Disaat wanita ini bersorak kegirangan,
Aku seketika langsung tersadar dari lamunan yang begitu panjangnya
Dan tak segan – segan langsung melepaskan tangan wanita itu dari pergelangan perutku
Dan saat aku menoleh kea rah kanan,
Seseorang yang berdiri di sana tadi menatapku sejenak lalu pergi meninggalkan tempat kejadian

“AISH!”

Yang bisa kulakukan hanya mendengus kesal di depan wajah wanita tadi
Entah apa ekspresi-nya sekarang,
Yang jelas
Aku segera berjalan cepat meninggalkannya
Dan tak lupa membawa kotak yang diberikan wanita itu
Semasa ku kecil,
Ibu pernah bilang
‘apa yang sudah diberikan, tidak boleh dikembalikan lagi pada yang memberikan’
Hanya kalimat itulah yang terlintas di pikiranku sejak meninggalkan wanita itu
Dan di langkah ke 7 aku berjalan,
Aku menoleh pada wanita tadi

“TERIMA KASIH UNTUK INI”

Setidaknya seberapa kesal pun aku terhadap wanita itu,
Aku harus mengucapkan terima kasih, bukan?
Jad
Kuteriakkan saja padanya tanpa harus menemuinya lagi hanya untuk berkata ‘terima kasih untuk hadiah waktu itu’
Membuang – buang waktuku saja!

Nah sekarang pertanyaanku adalah

Dimana lelaki itu?

Entah sekarang aku sudah berjalan dengan cepat di langkah ke berapa
Dan berapa kali sudah aku tengak – tengok ke kanan dan ke kiri
Juga sudah berapa kali aku menoleh ke belakang hanya untuk memastikan aku tak kelewatan saat mencarinya
Ditambah berapa kali sudah aku menrik dan membuang napas sekuat tenaga karena hanya untuk mencari seseorang saja memerlukan energy yang bukan main dikeluarkan

Seketika langkahku berhenti
Saat melihat seseorang duduk di bangku panjang yang terletak di seberang jalan
Bukan taman
Tapi tempat itu semacam tempat di mana para mahasiswa bisa duduk dan mengobrol disana
Dan pada saat itu kebetulan bangku itu sedang sepi pengunjung
Hanya lelaki ini dan beberapa orang lain yang duduk disana-mungkin 3 atau 4 orang
Tapi jika yang lain duduk dengan teman – temannya dan berbincang,
Tidak dengan lelaki ini yang duduk sendirian sambil memegang erat kepalanya dan menunduk ke bawah dengan posisi kedua siku tangan yang menyentuh kedua lututnya
Sepertinya ia sedang merenung atau mungkin murung
Tapi karena apa?

Ku seberangi jalan itu
Dan langkah pencarianku berhenti tepat di depan lelaki itu duduk
Tapi ia tak kunjung menatapku
Padahal seharusnya ia sudah sadar ada bayangan hitam yang menghampirinya
Pasti bisa dilihat dari bawah sana

ya..”
Kupegang erat bahunya agar ia mau bangun dan menatapku
Tapi tetap saja tidak
Yang kurasakan dari bahunya adalah isakan
Mengapa lelaki ini terisak – isak?
Atau jangan – jangan ia …

ya!”
Apa boleh buat
Jongkok saja lah daripada terlalu lama menunggu lelaki berkuping caplang ini mendongakkan kepalanya
Kutatap ia dari bawah sini

ya.. ada apa? cerita saja”
Saat aku berada di posisi lebih rendah darinya,
Akhirnya ia mulai menatapku
Dan yang kulihat saat ini adalah
Wajahnya merah
Merah sekali
Dan saat kulihat matanya,
Ternyata sudah ada air mata keluar dari sana
Aku hanya bisa menelan ludah saat melihat kejadian itu
Kurogoh kantong celanaku
Kusodorkan sebuah sapu tangan padanya

“terima kasih”
Ia meraihnya
“sama – sama”
Akhirnya ia bisa duduk tegak sambil mengusap air matanya dengan sapu tanganku
Dan akhirnya pula aku bisa duduk di sebelahnya-karena sebenarnya aku sudah terlalu capek untuk jongkok

“kau punya masalah? Cerita saja”
“ya”
“ada apa?”
“huufftt” yang kudengar hanya hembusan napas panjang dari mulutnya
Mungkin lelaki ini sedang berusaha untuk menceritakannya padaku
“maaf tadi.. mungkin kau ingin bercerita sesuatu tadi.. tapi aku malah sedang bertemu dengan—“
“tak apa”
Belum sempat aku melanjutkan kalimatku, lelaki tiang ini sudah memotongnya
“lalu kau ingin bercerita apa?”
hyung, kau tidak sadar?”
“sadar untuk apa?”
“ternyata kau sama saja seperti lelaki lain yang harus diberi kode terlebih dahulu agar bisa menyadari kemauan wanitanya”
“maksudmu?”
Aku benar – benar tak mengerti omongannya kali ini
“kau belum sadar juga?”
Aku hanya menggeleng
Kali ini aku memang benar – benar tak mengerti!
“huuufftt.. hyung
“apa?”
“ada yang menyukaimu”
“siapa?”
“aku”

Deegggg

Jika saja jantung ini bisa berhenti dengan sendirinya tanpa aku harus mati,
Mungkin sekarang lah saatnya

“apa?”
“aku menyukaimu, kau tidak dengar?”
“oh..”
Seharusnya aku juga ingin sekali menjawab ‘aku juga’
Tapi apa boleh buat
Sekarang aku makin tak mengerti dengan hidpku
SALING SUKA DENGAN SESAMA PRIA?!
Aku hanya melongo menyadarinya
Dan jawaban yang bisa kulontarkan hanya ‘oh’
Karena aku memang benar – benar tak tau harus menjawab apa!

“kau.. tidak menyukai wanita itu kan?”
“siapa?”
Jangan samapi ia mengetahui masa laluku bersama wanita yang dulu-bisa gawat
“wanita yang memelukmu barusan”
Oh untung saja bukan wanita masa laluku
“tidak. dia yang menyukaiku”
“oh.. kupikir dia pacarmu”
“kenapa? Kau cemburu?”
“tentu saja”
Lelaki yang berjiwa perempuan, mengaku dengan santainya
“tapi jangan cemburu lagi”
“kenapa?”
“aku memang tidak suka dengan siapapun”
“kalau begitu kau memang tidak punya pacar, kan?”

Deegggg

Jika jantung bisa copot tanpa aku harus mati pula,
Mungkin ini juga saatnya

Pacar katanya?
Seharusnya sih tidak ada
Tapi di saat terakhir aku bertemu dengan Miyuki-ah itulah namanya aku baru ingat,
Aku belum sempat menyatakan putus di hadapannya
Bagaimana ini?
Aku harus menjawab apa?

Aku menggeleng
Seolah aku memang tak punya

“ah..”
Dan lelaki yang duduk di sebelah kiriku ini juga ikut mengangguk pelan
“kalau begitu, mengapa kau menangis?”
“aku cemburu”
“kalau begitu jangan menangis lagi”
“tidak akan, karena kau sudah menyuruhku untuk tidak cemburu lagi”

Aku tertawa pelan
Dan melontarkan senyum tipis pada lelaki ini
Lalu ku acak pelan rambutnya
Dan dirinya pun juga ikut tertawa sekaligus tersipu malu

“jujur saja, saat kau menangis terlihat lucu sekali”
hyung! Yang benar saja! Mana ada orang menangis terlihat lucu!”
“ada, kau”

Dan kemudian tangis itu berubah menjadi tawa terbahak
Benar – benar pagi yang menyenangkan

Kalau dihitung sekarang,
Mungkin sudah bertambah 24 persen rasa suka ku pada lelaki ini
Walaupun aku belum menyatakan perasaanku sesuangguhnya,
Tapi untuk 83 persen ini,
Mungkin belum cukup bisa dikatakan aku memang betul menyukainya

“Jangan menangis lagi kalau memang tidak ada yang kau cemburui”

-Byun BaekHyun-

Comments

Popular Posts