MY CONVERSION - part. 11

Tawa…

Esok harinya
Saat aku beserta ParkChan  hoobae mengunjungi galeri lukisan yang sedang diadakan kampus tempatku belajar
Sebenarnya aku dengan malasnya mengiyakan ajakan manusia tiang itu
Tapi entah mengapa pada akhirnya kepala ini berakhir dengan anggukan
Mungkin setelah mengingat tentang 23% kemarin itu?
Aku pun tak tau

Aku dan dia
Mengelilinginya
Mengelilingi galeri dengan nuansa klasik
Bertembok putih
Memutar lagu klasik
Dan dengan hiasan di sepanjang labirin dengan hiasan klasik pula

Lukisan – lukisan disana juga enak dipandang
Enak dipandang orang lain tapi tak mengenakkan bagi sepasang mataku
Hanya mata sayu yang kuperlihatkan sedari tadi selama menemani manusia berderet gigi putih mengkilat yang sejak awal tersenyum dan memasang tatapan mata berbinar

Tapi senyum itu sesaat berhenti seketika diikuti dengan langkah kaki manusia di depanku ini yang ikut berhenti di hadapan sebuah lukisan
Lukisan penuh warna
Atau lebih tepatnya hanya warna acak adut yang ada di dalamnya
Tapi mengapa saat kulihat ke arah junior yang sekelas denganku ini, ia malah memasang wajah berpikir
Berpikir dan kemudian tertawa lepas
Tawa yang sangat keras sampai aku harus menutup mulutnya terlebih dahulu untuk menghentikannya karena aku malu jika pengunjung lain melihat ke arah kami
Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun aku menatap matanya seolah berkata ‘DIAM!’ pada sepasang mata yang juga sedang melihat ke arahku
Tapi tetap saja
Tawanya kambuh lagi
Walau tak sekeras tadi dan manusia ini sudah bisa mengendalikannya dengan tawa tanpa suara,
Tetap saja membuatku bingung dan ikut melihat lukisan warna – warni ini

‘apa maksudnya?’
Aku memiringkan kepalaku ke kanan seolah juga ikut berpikir sedangkan manusia di sebelahku ini masih saja terus tertawa tanpa henti sambil memegang erat kedua lututnya
Mataku menyipit
Memperhatikannya
Terus memperhatikannya

“apa maksudmu tertawa seperti itu?”
Seolah menjaka rasa penasaran yang sejak tadi menggebu di dalam diriku, dan tetap stay cool aku bertanya padanya
hyung! Benar kau tak mengerti arti lukisan ini?”
Aku hanya menoleh kembali pada lukisan tersebut dengan tatapan tanpa rasa penasaran
Mengapa aku tak mengangguk?
Kau pikir aku dungu dengan menganggukkan kepalaku seolah aku benar – benar tak mengerti apapun dan lebih parahnya lagi aku bertanya pada junior yang satu kelas denganku!

Saat aku menoleh kembali ke arahnya,
Ia juga sedang menatap lukisan itu dengan tawa kecil yang menghias paras cakapnya
“lukisan ini … “
Saat ia belum selesai menjelaskan,
Aku menaikkan kedua alisku yang menandakan aku benar- benar penasaran saat ini
Tapi ternyata ia selanjutnya berkata
“ … hyung, KAU BENAR – BENAR TAK MENGERTI???!!! BUAHAHAAHAHAHAAAA!!!”

YA! KAU PIKIR KAPAN AKU AKAN MENGERTI JIKA TAWA MU ITU TERUS BERLANJUT!

sial

“wahahahahaaa!!! Ini.. lukisan ini.. memang sedikit susah mencari artinya jika otak kita sedang benar – benar buntu—“
Sambil memegangi peurtnya, akhirnya hoobae kurang ajar ini berani menjelaskannya juga pada akhirnya-walaupun masih tetap saja tawa itu muncul
“—ini sebuah foto keluarga”

APA?! SEBUAH FOTO KELUARGA YANG BISA MEMBUAT ORANG INI TERTAWA TERPINGKAL – PINGKAL?! LUKISAN INI YANG SALAH ATAU MEMANG JUNIOR INI YANG GILA?!

Reflek,
Alisku mengkerut
Mataku menyayu
Menyipit
Menatapnya tajam dengan tatapan ‘lalu mengapa kau tertawa?’

Mungkin karena melihat tatapanku yang sebegitu herannya,
Ia bertanya kembali
hyung! Kau benar – benar tak mengerti?” untuk ke sekian kalinya

Aku berdehem
Menatap kembali lukisan itu
Iya
Seperti sekumpulan orang yang sedang berfoto bersama
Tapi tetap saja tak jelas karena memang pada lukisan ini taka da yang diperjelas sedikitpun
Si pelukis hanya meletakkan berbagai macam warna
kuning, bitu, merah, hijau, dan warna – warna mencolok lainnya yang dapat membuat tiap manusia yang datang menatapnya penuh dengan rasa heran berpikir

kumiringkan kepalaku untuk kesekian kalinya
dan berharap dapat menemukan jawabannya

iya.. semacam foto keluarga memang.. tapi apa yang perlu ditertawakan?

Spontan,
Aku bertanya padanya
“lantas apa yang membuatmu tertawa?”
Seolah aku benar,
Aku bertanya dengan nada sinis sambil menatap sebuah tawa yang belum kunjung reda
“hyung! Coba amati lagi!”
Ia membalas pertanyaanku sambil tertawa kecil dan kulihat beberapa tetes air mata keluar dari mata sebelah kanannya yang menandakan air mata bahagia dan membasahi pipi putihnya

Kata – katanya membuat kepala ini reflek berputar 90 derajat dan kembali mengamati lukisan warna tak jelas itu

tunggu dulu--

dahiku mengernyit
kutatap lukisan itu lebih dekat lagi

--itu seperti .. sebuah labu muda
mataku menyipit
kuperhatikan lagi sedang telingaku masih saja mendengar tawa manusia di sebelahku yang sesekali melihat lukisan itu dan kembali tertawa

tiga labu muda yang tergantung disana dengan indahnya
yang satu besar
dan yang dua lebih kecil dari yang satu tadi
dan.. tunggu!
sepertinya ada 5 orang yang bertengger disana

tiap kata yang simpang siur di otakku membuat salah satu alisku kembali terangkat seolah aku mengerti sedikit makna yang diberikan lukisan ini

asdfghjkl
bak seorang yang meluapkan emosinya pada keyboard laptopnya,
begitu juga dengan diriku saat ini
saat aku
SAAT AKU MENGERTI ARTI LUKISAN INI

OMFG! PIKIRAN APA YANG TERBAYANG PADA SANG PELUKIS SAAT SEDANG MELUKIS LUKISAN INI!

“pppfffffffttttt”
Seolah menahan tawa,
Aku hanya mengeluarkan suara seperti itu dari bibir tipisku
Padahal wajahku sudah memerah sedari tadi

“BWAHAHAAHAHAHAAAA”
Dan akhirnya tawaku meluap
Diikitu dengan tatapan bingung manusia di sebelahku yang juga sedang tertawa

Aku pun mengeluarkan air mata dari mata sebelah kananku sekarang
Air mata yang tiba – tiba saja muncul dengan cepatnya ketika aku tertawa

Kalian tau lukisan apa ini?
Pikir saja sendiri
Sebuah lukisan keluarga
3 labu muda bertengger disana
Dan semacam huruf ‘V’-tepatnya ada 2 huruf’V’ juga ikut bertengger disana
Yang mengartikan …
Ah! Aku tak kuasa merincikannya

Kulihat kembali tawanya yang terus mengalir tanpa henti siang itu
Diikuti dengan tawaku yang juga perlahan mengalir dengan derasnya
Tawanya
Mengingatkanku pada senyum manis yang terjadi kemarin
Jiks diingat tentang berapa persen perasaanku sekarang padanya,
Mungkin bisa saja naik 36 persen dari yang lalu
Mengapa begitu banyak?
Karena manusia di sebelahku ini bisa membuatku tertawa terpingkal dan dapat membuatku tersenyum sekaligus saat melihat tawanya

Benar – benar manusia yang luar biasa

59 persen yang sangat berarti


“Tertawalah dan buatlah orang di sekitarmu juga ikut tertawa. Dengan begitu, hidup lebih berarti”

Comments

Popular Posts