MY CONVERSION - part. 13
Tingkah…
Setelah hari itu terjadi,
Kami jadi tambah dekat satu sama lain
Tiap hari bersama,
Bahkan lebih sering dari sebelum – sebelumnya
Bagaikan panic dengan tutupnya yang tidak
dijual terpisah
Tapi 1 hal yang berbeda
Lelaki bertelinga caplang itu jadi tampak ragu
kudekati
Begitulah
Tubuhnya lelaki, tapi mentalnya wanita
Sekali menyatakan cinta, jadi tampak ragu
bertemu bahkan dekat dengan orang yang ia suka
Seharusnya kan tidak
Kenapa ia jadi seperti itu?
Membuatku merasa tidak nyaman saja
“kau.. kenapa jadi seperti ini?”
Sepulang kuliah,
Biasanya kami menyempatkan berjlan bersama
entah kemana
Dan hari ini
Kami mendatangi taman kota
Disana ramai
Ramai dengan anak kecil
Bahkan aku terlihat canggung sendiri saat
diajak lelaki tiang ini datang kesini
Alasannya, ia sudah lama tak makan ice cream yang dijual disini
Katanya enak
Tapi yang namanya ice cream,
Menurutku taka da bedanya 1 dengan yang lain
Setelah membeli ice cream,
Kami duduk di bangku taman bewarna hijau
Yang letaknya berada di dekat sekumpulan bunga
krisan yang tertata rapi disana
Menanggapi pertanyaanku,
Pastinya ia kaget
Sampai – sampai ice cream yang sedang didekatkan dengan mulutnya itu bisa mencoret
pipi seblah kirinya saat ia spontan menoleh ke arahku
“yah”
Dari nadanya,
Ia terlihat menyesal dengan perbuatannya
barusan
Perbuatan yang sentak mengundang tawa bagiku
Baru kali ini aku tertawa lagi dengan kerasnya
“kau ini! Makanya hati – hati!”
Untung saja aku maish membawa sapu tangan yang
lain,
Padahal sapu tanagn yang kemarin ia pinjam
untuk mengusap air mata juga belum dikembalikan
Sekarang
Aku yang mengusap bekas coretan ice cream yang tertanda di pipinya
Bukannya tambah bersih,
Tapi pipinya terlihat lebih merah dari
sebelumnya
Pendengaranku juga tajam
Aku dapat mendengar degup jantungnya yang
keras dan cepat sekali
Juga matanya yang melotot kaget saat melihat
perbuatanku padanya
Dan tak lupa tenggorokan yang berkali – kali
sudah menelan air ludah
“hyung,
kau tadi bertanya soal apa?”
Saat aku selesai mengusap pipinya,
Ternyata ia masih ingat dengan pertanyaanku
“ah.. itu. kau ini, kenapa akhir – akhir ini
jadi tampak ragu berada di dekatku? Maksudku seperti itu tadi”
“oh.. itu..”
Bukannya menjawab, ia malah tampak berpikir
sambil memalingkan wajahnya kea rah yang lain
“kenapa? Apa karena kau sudah menyatakan
perasaanmu?”
“hah?”
Aku yakin anak ini kaget bukan main saat aku
mengerti perasaannya sekarang
Ia langsung menatap mataku dalam – dalam
Dan disaat yang sama,
Aku juga sedang menatap matanya dalam – dalam
“mengaku saja tak apa.. ataupun ada tingkahku
yang kurang mengenakkan di hadapanmu, aku minta maaf”
“ah.. tidak ada kok. Hanya—“
“hanya apa?”
“tidak.. tidak ada apa – apa”
“kau bohong”
“tidak hyung aku serius”
Kutatap matanya
Ternyata matanya berkedip cepat
Khh
Kau pikir
aku lelaki macam apa yang tak dapat membedakan mana yang bohong dan mana yang
tidak?!
“jawab aku jujur”
“baiklah aku menyerah”
“sekarang jawab”
“aku .. aku takut kau dengan yang lain”
“maksudmu?”
“ah! Tidak tidak .. maksudnya, aku takut kau
ternyata sudah menyukai orang lain dan cintaku bertepuk sebelah tangan”
“apa maksudmu berkata seperti itu?”
“hah? Apa?”
“jadi karena itu, kau tampak ragu berada di
dekatku, begitu?”
“ya.. memang karena apa lagi?”
Tanpa sadar
Aku memutar bola mataku dan merogoh tas
ranselku
Setelah menemukan sebuah buku hitam yang kira
– kira berukuran 15x20,
Aku memberikan buku itu padanya
“apa ini?”
“baca saja.. halaman – halaman terakhir”
22 / 08 / 2013
Aku mulai
mencintai manusia bertelinga caplang yang selama ini kutulis dengan ‘si bodoh’
Aku melihat ia meraba – raba telinganya
sendiri saat membaca halaman itu
Spontan hal itu membuatku tertawa geli
menatapnya
23 / 08 / 2013
Senyumnya menumbuhkan
sekuntum mawar dalam hatiku
24 / 08 /
2013
Orang
macam apa yang dapat membuatku tertawa selebar itu disaat aku sendiri belum
pernah tertawa seperti itu sebelumnya
Atau ..
aku ini sebenarnya orang macam apa?
Tidak
pernah tertawa?!
“hahaha”
Aku dapat mendengar tawa pelannya saat membaca
bagian itu
Tawa yang seketika mengundang senyum dalam
diriku
26 / 08 /
2013
Aku
melihatnya menangis karena aku
Maafkan
aku
Aku tak
bermaksud melukaimu
Ah ya!
Dan satu
lagi,
Aku baru
tau kau penyuka sesama jenis
Ah tidak
Maksudku,
Kita
penyuka sesama jenis
Kita berdua
“hahaha! Hyung,
jadi apa yang akan kau tulis hari ini?”
Kuambil pena dalam tas ranselku,
Dan kuraih buku harian yang masih berada di
genggamnya
30 / 08 /
2013
Semua
tingkah lakunya mewarnai hari – hariku yang selama ini tertutup kabut
Dan saat kutunjukkan tulisan itu padanya,
Aku melihat senyum yang sangat lebar menghiasi
wajahnya
“hyung,
jadi apa maksudmu menunjukkan buku ini?”
“pikirkan saja sendiri”
“kau .. kau menyatakan perasaanmu?”
“mungkin”
“kalau begitu hyung curang”
“kenapa?”
“waktu itu, aku susah payah merangkai kata
hanya untuk menyatakan perasaanku padamu. Tapi kali ini, hyung hanya cukup menunjukkan buku ini agar aku mengerti perasaan hyung”
“ya itu salahmu. Kenapa kau tidak menggunakan
cara lain saja? Surat misalnya?”
“tetap saja hyung yang curang”
“kkhhhh”
“hyung,
kalau begitu, apa aku boleh melihat halam sebelum – sebelumnya?”
APA?!
TIDAK MUNGKIN KU PERBOLEHKAN! BAYANGKAN SAJA! DISANA ADA CERITAKU DENGAN WANITA
MASA LALU ITU!!!-yang sekarang aku sudah melupakan lagi
namanya
“tidak boleh”
Sambil menjaga masa laluku dengan si wanita
bodoh itu,
Kurebut buku harianku dari tangannya sambil
tetap memasang wajah datar
“ayolah hyung..
sekaliii saja”
“tetap saja tak boleh”
Daripada mempersengit keadaan,
Lebih baik sekarang aku berdiri dan berjalan
cepat dari tempat ini
Dan aku sadar,
Lelaki bermental wanita itu juga mengikutiku
berjalan cepat di belakang
Gawat
Lebih baik
aku lari saja
Kemudian aku berlari diikuti dengan si tiang
dari belakang,
Aku tau dia tinggi dan kakinya panjang
Tapi tak ada yang bisa mengalahkan BYUN
BAEKHYUN dalam hal berlari!
Siapa takut
“YA!
HYUNG! UNTUK APA LARI – LARI SEGALA
HANYA UNTUK BUKU ITU!”
“TERSERAH AKU! HAHAHAHAA”
Di jalan sempit yang lumayan sepi sore itu,
Aku berlari dengan bebasnya
Tertawa dengan lebarnya
Merentangkan tangan dengan lepasnya
Sambil tetap berlari
Bersama dengan orang yang kucintai
“AAAAAA!!!!”
Juga tak lupa
Aku dapat berteriak dengan kerasnya
Seakan aku memang merasakan betul kebebasan
dalam hidupku
Sore itu
“AAAAA!!!!”
Dan aku juga dapat mendengar,
Lelaki di belakangku juga meniru apa yang
kuperbuat
Dan saat aku menoleh ke belakang,
Ternyata ia juga menirukan apapun yang aku
lakukan
Merentangkan tangan, juga tertawa
Merasakan kebebasan masing – masing
Kalian tau?
Hidup ini pilihan
Entah aku penyuka sesama jenis atau tidak,
Ini sudah menjadi pilihanku
Dan menjadi pilihannya
Jika kalian tanyakan berapa persen aku
mencintainya sekarang,
Mungkin jika 101 persen itu ada,
Itulah perasaanku padanya
Aku sudah benar – benar mencintainya
Tenggelam dalam cinta yang begitu dalam
“Setiap insan memiliki kebebasannya masing –
masing, dan mereka dapat memilih”
Comments
Post a Comment