MY CONVERSION - part. 10
Minggu – mingguku berlalu
Dan semua itu diwarnai dengan wajahnya
Senyumnya,
Tawanya,
Tangisnya,
Tingkahnya,
Bahkan berbagai kejutan yang tak kuduga
Dan semua itu hanya datang dari dirinya
seorang
Lelaki bodoh-atau mungkin sekarang tak lagi
kuanggap bodoh
Yang selama ini kuharap bisa musnah dengan
sendirinya dari permaukaan tanah ini
Ternyata bisa menumbuhkan sekuntum bunga mawar
Tentunya melalui benih – benih cinta kasih
yang ada
Mengapa harus bunga mawar?
Apa diantara kalian taka da yang mengerti arti
tiap bunga?
hey! Jangan salah, kawan!
Setiap bunga memiliki arti!
Walaupun aku bukan seorang florist,
Tapi aku mengerti arti dari beberapa bunga
Salah satunya,
‘mawar’
Bunga ayu nan elok ini memiliki arti yang
sangat cocok dengan keadaanku sekarang
‘cinta rahasia’
Itulah sebabnya ‘mungkin’ para lelaki secara
diam – diam memberikan bunga mawar pada wanita yang dicintainya pada hari
Valentine tiba dan meletakkannya di loker malaikat dunianya..-mungkin
Mengapa ku katakan cocok dengan keadaan
hidupku?
Kau tau?
Aku
Aku manusia bodoh yang tak punya teman satupun
Tapi saat matahari tampan itu mulai menyinari
hidupku dengan sinarnya,
Hidup tak berarti ku ini berubah
Aku sendiri bisa mengalami perubahan drastic
dalam hidupku
Wanita yang dahulu pernah mengisi hatiku,
Kini sudah pergi menghilang entah kemana
Semenjak aku menjalani 1 minggu ini,
Hatiku berpaling pada manusia berambut coklat
yang dapat memikat
“Sekuntum mawar yang menumbuhkan benih cinta
rahasia”
Senyum…
Aku haus
Dan saat itu pula aku melihat mesin minuman
otomatis berdiri di hadapanku
Entah hokum alam yang sedang mengerti hatiku,
Atau memang Dewi Fortuna yang sedang bekerja
sama dengannya.. aku tak mengerti
Yang jelas,
Kampus yang sekarang aku kunjungi setiap hari
ini memang sedang berpihak padaku
Di langit senja yang hanya memancarkan sinar
berwarna oranye-nya,
Ku masukkan koin demi koin ke dalam mesin
berwarna merah itu
Sampai kupikir jumlah uang yang kumasukkan
sudah mencukupi untuk membeli sebuah botol cola berwarna biru yang terletak di
barisan ketiga dan bertuliskan kode ‘F10’
Kutekan tombol di sebelah kanan mesin kodenya
Ya kutekan ‘F10’ dengan benar
Tapi meskipun Dewi Fortuna berada di pihakku,
Tenyata mesin ini tak menyetujui sihirnya
Mesin cola ini tak kunjung bergerak
Tangan – tangan pengambil cola di dalamnya
yang berwarna bening itu tak kunjung mengambil botol cola yang kuinginkan
Botol di rak berkode ‘F10’
Kutendang mesin di hadapanku
“YA!
KAU TAK TAU MANUSIA DI HADAPANMU INI SEDANG KEHAUSAN?! AISH!”
Mungkin beberapa siswa yang seliweran di
sekitarku bisa saja menganggapku gila karena sedang membentak sebuah mesin
minuman yang tak kunjung-dan tak akan membalas bentakkan ku tadi
Frustasi,
Aku sempat memukulnya denagn tangan kananku
Dan menolehkan wajahku pada sekitar
Tak ada seorangpun ternyata
Sepi
Hening
Tapi hanya ada seorang manusia yang mengintip
dari belakang-lebih tepatnya belakang sebelah kanan
Ia tersenyum saat aku berpaling padanya
Dan dapat kulihat senyum menisnya-yang mungkin
sesekali disertai dengan tawa kecil saat melihat tingkah anehku tadi
Jujur saja
Aku marah saat mengetahui manusia bodoh itu
melihat ke arahku dengan tatapan yang ya .. bisa dikatakan menyebalkan
Tapi saat aku melihat tawa kecilnya dengan
memperlihatkan deret gigi mengkilat yang aku impikan sambil berjalan ke arahku
berdiri di bawah sinar matahari senja,
Baying – baying panjang yang berada di
sampingnya perlahan mendekat dengan bayanganku dan bayangan si mesin sialan ini
Dapat kulihat ia merogoh kantongnya dan mengeluarkan
sebuah koin
Koin yang dapat kupastikan jumlahnya kecil dan
memasukkannya ke dalam mesin sialan di hadapan kami tanpa mengeluarkan sepatah
kata pun
Sepatah kata yang tak kunjung keluar membuat
mulut tipisku menganga
Apalagi saat ia menekan tombol ‘F10’ pada
mesin yang berarti rak yang sedari tadi kuinginkan
Dan kau tau apa?
Tangan – tangan di dalam meisn ternyata
berpihak padanya
Mereka mengambil sebuah botol cola bewarna
biru yang ku angankan sejak beberapa menit lalu
Mulut mesin yang berada di sebelah kanan bawah
juga berpihak padanya
Pada menusia yang sedang tersenyum melihat
mesin di hadapannya dengan senyum bahagia dan tatapan bangga
Tangan kanannya juga meraih botol cola berkode
‘F10’ yang tiba – tiba saja keluar dari mulut mesin
Tubuhnya yang lebih tinggi dariku mewajibkanku
mendongakkan kepala hanya untuk melihat tatapan matanya yang seolah berkata
‘ini kan yang kau mau?’ sambil menyodorkan botol itu ke arahku
Yang langsung kuambil sambil berkata ‘terima
kasih’ dengan anggukan kepala dan tentunya dengan wajah bercampur malu
Ya aku mengerti
Jumlah uang yang kumasukkan kurang
Dan aku baru menyadarinya setelah ia memasukkan sebuah koin terakhir itu
“hyung,
kau tau betapa bodohnya dirimu?”
Panggilan ‘hyung’ yang langsung membuatku
terpana itu hanya membuat aku menatap matanya dengan tatapan ‘aku mengerti dan
aku tak memerlukan penjelasan darimu’
Ia hanya membalasnya dengan senyum manis yang
mungkin tak ‘kan pernah kulupakan seumur hidup
Bibir tipis yang seolah berkata ‘ya maaf, aku
mengerti’
Itulah saat pertama kali aku mulai terpana
melihatnya
Jika cinta bisa diukur, mungkin sekarang baru
23 persen saja perasaanku padanya
Tapi hal itu cukup mengalami kenaikan
Yang tadinya hanya 0% karena jujur saja aku
membenci manusia bodoh ini
Lama kelamaan bisa saja mengalami kenaikan
jika senyum tulus itu mengunjungi hari – hariku yang sangat membosankan ini
“Senyum manis dapat merubah segalanya. Jadi,
tetaplah tersenyum dengan tulus pada semua orang”
Comments
Post a Comment