INADVERTENT - part. 10
Kurasakan gempa hebat setelah mendengar bunyi
‘DUAAR’
Kemudian
Sirine berbunyi
Sirine!
Bahaya macam apa ini?!
Mataku melebar
Dan melihat orang di sekelilingku melarikan
diri
Berteriak sana – sini
Dan meinggalkan gedung ini secepatnya
Perasaanku campur aduk
Teringat dengan tulisan yang kemarin baru saja
kutulis pada agenda
Kutinggalkan gedung ini
Dan melihat keluar
Ah!
Ternyata pom bensin yang jauh disana meledak
Oh!
Apa – apaan ini?!
Mengapa banyak mobil dan ribuan manusia yang
terhempas sampai ke dekat sini?!
Pom bensin itu .. OH TIDAK!
Pom bensin di seberang sana paling dekat
dengan parkiran mobilku tadi
Itu berarti .. AYAH!
Aku berlari
Mencari ayahku
Walau lega rasanya nyawaku tak diambil
Dan bandara ini lumayan jaraknya dari tempat
parkir-terlebih ruang tungguku lebih jauh dari pintu utama,
Tapi gempa yang tadi kurasakan tadi dapat
membuatku terjatuh dari tempat duduk
Bahkan lebih parah dari itu
Ah sudahlah!
Sekarang yang terpenting, AYAHKU!
Apa yang ia rasakan jika diriku saja dapat
terlempar dari kursi itu!
AYAH! AYAAAAHH!!
Aku berlari
Melawan arus
Meski jutaan orang memilih berjalan ke arah
yang aman,
Diriku berlari ke arah yang dilarang
Aku harus
mencari ayah
“Kesalahan tak dapat dimaafkan jika waktunya
sudah habis”
Comments
Post a Comment