MY CONVERSION - part. 5
Kelas sudah berjalan beberapa menit
Dan tiba – tiba seseorang duduk di sebelahku
dengan tergesa – gesa
Aku tau anak ini terlambat
Aku melihat ke arahnya
Dan aku berpikir
Sepertinya
aku mengenal anak ini
Saat ia menoleh ke arahku
Aku tau dari tatapannya
Ia mengenaliku
Dan aku juga sudah mengenalinya sekarang
Itu anak yang beberapa hari lalu membawa DEATH
NOTE!
“kau…” kucoba memulai
“ya kauu.. yang waktu itu di dekat pertigaan
menuju METRO HOTEL, bukan?”
“ya. Aku”
“murid baru?”
“enak saja! Justru aku ini seniormu!”
“haha! Senior yang tidak naik sepertinya” tawa
lucu yang menyayat hati maaann! Tapi
kucoba untuk tetap tenang
“ya bisa dibilang begitu”
“mimpi apa semalam bisa datang kesini lagi,
senior?”
“mimpi aku memakai kaca mata persis seperti yang
kau pakai! Ah terserah kau salah lah!”
“bisa saja senior ini.. hey senior! Omong –
omong.. kalau mimpi pakai kaca mata, nomer togelnya 61”
“bicara apa kau ini! Itu permainan illegal!”
“ah trimakasih senior! Kebetulan ini hari Kamis!
Belum terlambat untuk daftar ikut togel!”
“hey jangan macam – macam kau! Iya kalau benar,
kalau tidak? Kau bisa rugi, junior!”
“biasanya tidak senior.. biasanya nomer togel
muncul dari mimpi. Tenang saja.. aku yang rugi.. bukan senior”
“tapi gimana kau bisa hafal nomer – nomer itu
berdasarkan mimpi?”
“aku punya bukunya.. buku primbon.. sering baca –
baca saja.. belum pernah main sekalipun.. katanya kalau pakai nomer sendiri
bakalan kalah..”
“jadi kau menggunakan nomer 61 yang adalah ideku?”
“itu bukan ide senior tapi ..”
“BARANGSIAPA MENGOBROL PADA KELAS SAYA, KALIAN
BISA KLUAR SEKARANG!” tiba – tiba dosen ter-killer
itu menggebrak papan tulisnya
Ck! Dasar mister tompel!
“tapi itu berdasarkan hafalanku, senior” tapi
tetap saja si brengsek ini berbisik padaku.. beraninya dia
Kudiamkan saja
Terserah dia mau kata apa lagi
Tiba – tiba aku teringat sesuatu!
DEATH NOTE ITU!
Kulihat di mejanya, ternyata buku hitam kecil itu
sudah ada disana
Itulah yg kutunggu
Ia membuka selembar demi selembar
Aku sempat mengintip
Dan ternyata
ITU BUKU RUMUS!
Aku hanya bisa megatakan hal itu berulang – ulang
dalam hatiku!
Anak ini cemerlang!
Hanya dengan buku rumus yang hampir hilang saja
sampai membuatnya hampir mati
Andai aku yang memilikinya,
kalaupun itu hilang, hidupku pasti lebih bewarna
dan andaikan itu DEATH NOTE
SEMUA RUMUS YANG TERTERA DI DALAM BUKU ITU PATI
SUDAH MUSNAH DI MUKA BUMI INI
UNTUK
S-E-L-A-M-A-N-Y-A!!!!!
ARRGHHHH!!
Tapi itu hanya ‘andaikan’
‘andaikan’!
“Terkadang permainan illegal
terlihat menyenangkan di mata orang lain”
Saat waktu habis
Aku memutuskan untuk langsung keluar dari
atmosfer menyedihkan ini
Ya
Benar – benar menyedihkan
Karena kelas dipaksa hening oleh ‘mister
tompel’
Tapi ada sesuatu yang manjanggal
Ada yang mengikutiku
Saat kutoleh ke belakang
Ternyata di brengsek satu ini
“perlu apa lagi kau denganku?”
“senior mau kemana?”
“bukan urusanmu”
“kalau senior tidak kemana – mana.. lebih baik
temani aku”
“kemana?”
“membeli nomer togel.. hehehe” senyumnya yang
terlihat semacam terpaksa itu membuatku geli sekaligus iba
Memangnya
anak ini gapunya temen? Kenapa harus ngajak aku?!
“dimana?”
“HAH? SENIOR BENAR – BENAR MAU IKUT???”
“lagian itu ideku.. kenapa aku tak ikut saja?”
“ya.. terserah senior saja. Tokonya ada di dekat
sini.. tapi agak masuk ke gang kecil karena tempatnya tertutup”
“sudah kubilang itu permainan illegal! Itu judi!
Masih ada saja orang yang mengadu nasib dengan bermain permainan konyol seperti
itu”
“sudahlah senior.. nanti kalau aku menang, senior
ku traktir! Apa saja asal uangnya cukup!” melihat harapan yang terlukis pada
senyumnya itu membuatku mengiyakan saja
Seketika aku mengangguk dan berjalan perlahan
bersama si brengsek ini
“Terkadang kita bisa mengiyakan
permintaan orang lain hanya dengan melihat harapan pada senyumannya”
Comments
Post a Comment