MY CONVERSION - part. 1
this story is for you, readers
especially for my friend,
Jethicha
hey buddy! long time no see my
special story for you, ryt?
and now, here it is
you can take a look
for readers,
just imagine that you’re the
lucky one in this story
and you'll feel the beautiful
atmosphere
happy reading, girls!
Author :
@tiedmy
present
“MY CONVERSION”
“PARKCHAN!!!!! BANGUUNN!!!
PARKCHAAAAAAAANNNNN!!!!!!!!!!”
Hari itu..
Hari yang takkan pernah kulupakan dalam hidupku
Meski baru terjadi tadi malam
Tapi aku telah berjanji mulai hari ini
Walau kepala ini terbalut perban yang begitu
menekan, tapi aku tak akan bisa melupakannya
Kantung infus yang berada di sebelah kiri atasku
ini
Serasa tidak mengobati sama sekali
Kursi roda yang kududuki
Sama sekali tak membantuku untuk bisa berjalan
Tempat macam apa ini
Aku benci tempat ini!
“Terkadang ada beberapa tempat
yang mengingatkan kita pada masa lalu.. entah apa saja itu”
“APA?!”
“ya.. maaf. Aku baru memberitahumu sekarang”
Praaankkk!!
Seketika itu pula.. gelas yang berada tepat di
samping tangan kananku ini kulempar betul – betul
Tidak pernah aku semarah ini sebelumnya
Belum pernah lebih tepatnya
Aku tau
Aku tau seisi café melihat ke arahku dan DIA duduk
Tapi aku tak merespon
Biarkan saja dia yang trima malu!
Kutinggal dia
Sendiri duduk diperhatikan orang banyak
Rasanya aku ingin sekali mengambil salah satu dari
pecahan gelas tadi
Dan kusayat tubuhnya
Rasanya ingin sekali ia mati!
Apa aku salah?
Apa kalian anggap aku gila?
Apa kalian tidak pernah merasakan hal yang sama
denganku?
Saat sudah terlanjur kesal dengan seseorang,
rasanya ingin seperti membunuhnya saja dengan
cepat!
“Saat merasa jengkel dengan
seseorang, rasanya ingin sekali memusnahkan dirinya dalam genggamanku sendiri”
Kulihat tanggal di HP-ku
Sudah tanggal 7 rupanya
Itu berarti..
Sudah 1 bulan aku tak bertemu wanita itu semenjak
kejadian café 1 bulan yang lalu
Ya
Wanita yang pernah kucintai
Tapi tak tau lagi sampai sekarang aku masih
mencintainya atau tidak
Sejak aku tau hal itu
“Terkadang kita harus menemui
dan meminta maaf juga pada seseorang yang membuat diri kita marah”
Tok tok
tok.. tok tok tok
Tapi apa boleh buat
Akhirnya aku mendatangi rumah ini juga
Rumah kecil berwarna kuning pastel yang menjadi
saksi cintaku padanya
Terlebih ini
Tulisan “HOME SWEET HOME” yang masih tergantung di depan pintu
rumahnya
Aku tak percaya akan hal ini
Seketika kepalan tangan ini mengetuk pintu mungil
ini dan berkata
“permisi..?”
Tapi tak ada jawaban
Nihil selama beberapa menit
Masih bagus kaki ini bisa bertengger di atas
lantai teras yang mungkin sudah jarang ia sapu
Biasanya sudah kutinggal pergi orang macam ini
Sial.
“Hanya cinta yang membuat
seseorang rela menunggu belahan jiwanya”
Comments
Post a Comment