NASI BHUK KAKI LIMA, PEMERSATU SEGALA KALANGAN


Hampir setiap kota pastinya memiliki daerah Pecinan-nya masing-masing. Namanya juga Pecinan, tentunya daerah semacam ini banyak dihuni oleh masyarakat keturunan Tionghoa. Namun meski begitu, bukan berarti kita tidak bisa menemukan makanan halal di sini, lho.


Terlebih lagi di daerah Pecinan Kota Malang. Kita masih dapat banyak menemukan makanan halan di sini. Apalagi kalau pagi hari. Terdapat banyak sekali pedagang kaki lima yang siap menyajikan sarapan enak nan mengenyangkan. Ada berbagai macam makanan yang dapat dengan mudah Anda temui di sepanjang Jalan Pecinan ini. Salah satu yang menjadi favorit saya adalah Nasi Bhuk yang berada persis di seberang Pasar Besar Kota Malang. Walau berada di pinggir jalan, pembelinya datang dari berbagai kalangan. Jika Anda makan di sini, pasti Anda akan melihat pembeli yang datang dari berbagai etnis, agama, bahkan budaya yang berbeda. Semua berkumpul untuk makan bersama di pinggir jalan raya yang ramai.


Yang unik lagi dari Nasi Bhuk ini, selain merupakan makanan kaki lima yang dijamin rasanya lezat, juga karena tidak adanya papan tulisan/banner untuk nama dagang seperti penjual lainnya. Jika dilihat dari kejauhan, mungkin Anda hanya akan melihat kerumunan orang yang sedang berkumpul di satu titik, tepat di tikungan jalan pedestrian seberang Pasa Besar. Namun mungkin itulah daya tarik dari nasi bhuk milik Bu Hj. Latifah ini. Dengan tidak adanya nama dagang, calon pembeli pun pasti tetap tertarik untuk mencobanya hanya dengan melihat betapa ramainya orang yang berdatangan untuk membeli makanan tersebut. Dan tentunya, dengan begitu saja, sudah dijamin rasanya enak!


Bagi yang belum tau soal nasi bhuk, makanan ini merupakan makanan khas Madura. Isinya berupa nasi putih, dendeng kelapa, srundeng, sayur lodeh nangka, mendol, dadar jagung, dan disertai dengan lauk-pauk yang beraneka macam. Di tempat Bu Latifah ini, terdapat banyak lauk yang dapat dipilih. Mulai dari ayam goreng (baik ayam potong maupun ayam kampung), jeroan ayam, empal goreng, jantung, iga, babat, limpa, kikil, lidah, paru, dan tulang muda. Tak lupa, disajikan dengan rempeyek kacang dan sambal yang membuat cita rasanya lebih mantap!


Rasa enak dari makanan ini selain dapat dibuktikan lewat pembelinya yang begitu banyak, juga lewat pengalaman dari Bu Hj. Latifah sendiri. Bagaimana tidak enak? Beliau merupakan orang Madura asli dan sudah berjualan nasi bhuk di tempat tersebut sejak tahun 2001! Terhitung sudah 18 tahun masyarakat Malang bisa menikmati nasi bhuk di sini. Saking ramainya pengunjung, Bu Hj. Latifah pun membuka cabang di Jalan Tenaga yang dijaga oleh anaknya sendiri. Namun tetap, rasanya dapat dipastikan sama dengan yang ada di pusatnya. Mengingat yang memasak seluruh masakan tersebut juga Bu Latifah dan keluarga. Beliau sudah mulai memasak sejak pukul 12 malam demi menyajikan sarapan enak yang masih terasa fresh kepada para pelanggannya. Salut!


Yuk deh, daripada penasaran sama rasanya, langsung aja cus ke daerah Pasar Besar. Dijamin enak dan kenyang!


PLUS AND MINUS
PLUS :
-          Enak!!!  (5/5)
-          Porsi banyak
-          Makanan tetap hangat
-          Tersedia minum walau hanya berupa air mineral
-          Suasana nyaman. Apalagi kalau pagi hari, hawanya sangat sejuk. Lokasinya yang berada di pinggir jalan membuat kita bisa menyantap makanan sambal memperhatikan ramainya jalan daerah Pasar Besar yang ramai, namun tetap menenangkan


MINUS :
-          Suka antri lama (bersabarlah. Maklum, ramenya minta ampun)
-          Tempat duduk hanya sedikit. Jadilah Anda harus rela duduk di lantai jika ingin tetap makan di tempat.

NASI BHUK PASAR BESAR (BU HJ. LATIFAH)
Tempat : daerah Pecinan (seberang Pasar Besar, tepatnya di jalan pedestriannya)
Menu : nasi bhuk
Harga : Rp 20.000,00 – Rp 23.000,00/porsi (dijamin banyak dan kenyang)
The best time to buy : pk 07.00 – pk 08.00 (rame, tapi pilihan lauk masih banyak). Atau, bisa juga datang di jam lain. Yang jelas, biasanya seluruh porsi sudah ludes saat pk 10.00
Buka : setiap hari

Comments

Popular Posts