MY CONVERSION - part. 4

Ada sampah plastik beterbangan kutendang
Kerikil yang berserakan kutendang
Bahkan angin yang sedang bertiup kencang ini juga bisa kutendang
Semua kutendang!
Aku frustasi!
Apa yang seharusnya aku lakukan! APA!

Sebuah buku kecil yang sekarang seudah berada di dekatku juga bisa saja kutendaaaang
“Aarrrhhh!!!!!!”

“EH TUNGGU!”
Suara itu menghentikanku
Seketika pula
Aku menengok ke arah datangnya suara itu
Seorang lelaki ternyata
Jangkung
Dan tentunya lebih tinggi dari tubuhku ini-yang kalian bisa bilang pendek!
Ia menghampiriku
Mengambil buku kecil bewarna hitam yang ada tepat di sebelah mata kaki kananku
Kulihat tangannya
Besar sekali
Pemain basket kah dia?
Kubandingkan dengan tanganku yang kulihat sekilas
Bantet
Beda dengan jari – jarinya yang lentik

Ia berdiri
“fiiuuhh! Hampir saja! Trima kasih ya sudah menyelamatkan buku ini.. kalau tidak, aku bisa mati”
Aku hanya bisa mengangguk sambil tersenyum pada lelaki berkacamata tadi
Sambil memikirkan kalimat yang baru saja ia lontarkan saat ia pergi meninggalkanku di jalan yang sudah sepi ini karena matahari sudah hampir terbenam tentunya
“… aku bisa mati”
Buku macam apa itu yang bisa membuat orang mati?
Apa itu … DEATH NOTE?!
WAH! KALAU ITU DEATH NOTE, BOLEHLAH AKU MINTA SELEMBAR!
RASANYA INGIN SEKALI MEMBUNUH SESEORANG!
SESEORANG YANG TAK MAU DIBERI PERTOLONGAN!
SEMACAM ORANG YANG SUDAH SUKSES SAJA DIA!

Dan mulai detik itu,
Aku akan berusaha mencari lelaki itu kembali

“Saat sudah frustasi, terkadang kita menginginkan sesuatu yang tadinya benda biasa tapi bisa melakukan hal yang kita inginkan.. semacam memiliki kantung Doraemon saja”

Sudah lama aku tak merasakan atmosfer ini
Atmosfer yang sudah kutinggalkan 6 bulan lalu
Aku sendiri tak tau mengapa aku berani masuk kembali ke dalam atmosfer yang menyebalkan bagiku ini
Mungkin aku sudah bertobat
Ya.. mungkin
Karena aku memang benar – benar tidak suka keadaan disini

Atmosfer dimana taman yang indah itu dipenuhi anak fakultas kedokteran yang sedang membaca buku – bukunya yang tebal
Anak – anak culun semua bagiku yang berada disana
Atmosfer dimana kantin – kantin dipenuhi anak yang menjadi sukarelawan membantu ibu kantin, ada yang belajar menjadi reporter dan menyorot keadaan kantin, dan bahkan ada yang menjadikan kantin sebagai tempat belajar!
HEY! ANAK MACAM APA ITU! MENJIJIKAN SEKALI BAGIKU!

Muak dengan semua itu, aku memasuki kelasku
Tentunya kelas baruku
Dengan teman – teman yang baru
Dimana teman – teman  lamaku?
Mereka sudah naik ke semester yang lebih tinggi
Tapi ada juga beberapa dari mereka yang putus kuliah
Contohnya si Dong
Iya! si Dong!
Anak gendut pemalas yang kerjaannya tiduuurr aja di kelas
Kalo gak tidur, biasanya bawa camilan ke dalam kelas dan makan di tempat itu juga
Mengapa pak dosen tak memarahinya?
Itu karena tempat duduk yang Dong ambil selalu di baris paliiing belakang
Mungkin pak dosen tak dapat melihatnya makan karena itu
Ia putus kuliah di pertengahan semester lalu
Saat ia mendaftarkan diri pada lomba makan cepat yang diadakan di salah satu stasiun TV ternama
Tak kusangka Dong bisa menang
Padahal saat kulihat di TV, banyak lawannya yang tubuhnya tak kalah gendut dengannya
Sejak saat itu ia terkenal
Dan mungkin baginya kuliah sudah tidak penting lagi
Untuk apa orang yang doyannya makaaaan saja memasuki kelas fisikawan seperti ini
Aku saja tak mengerti mengapa aku memasuki kelas ini
Dulu aku mengerti
Karena Yuki yang menyuruhku.. ia begitu mencintai fisika
Tapi Yuki tak kuliah.. ia tak punya biaya.. jadi aku yang kuliah dan aku bisa mengajarkannya sepulang kuliah
Dan semua itu terhenti 3 bulan yang lalu saat Yuki menghindar dariku
Aku tak tau mengapa
Tapi sekarang aku tau alasan ia menghindariku


“Terkadang beberapa orang berpikir untuk putus sekolah dan melanjutkan apa yang ia sukai.. sesukanya. Apakah itu tindakan yang benar atau salah menurut kalian?”

Comments

Popular Posts