STRESS
Tiap pagi
aku menghargai hidupku
nafasku
keluargaku
langit Tuhanku
bahkan awan - awan yang maish bergerak sekalipun
Tapi itusemua berubah
saat bel itu berbunyi
dan aku pulang
Sejak waktu itulah
aku tidak lagi menghargainya
hampir setiap hari
Otak ini serasa sempit
udaranya terasa kotor
semua orang kuanggap musuh
termasuk diriku sendiri!
Tapi aku masih teringat titipan ini
itulah alasan aku masih mencoba
Kutatap judul puisi ini kembali
Kusadari
Itulah
AKU
Comments
Post a Comment