ESKRIMA : OLAHRAGA RINGAN YANG MENEGANGKAN
Hari Minggu tanggal 17 November lalu, saya merasa sangat
beruntung karena bisa ikut berpartisipasi sebagai peserta workshop Women’s
Basic Self Defense bersama Eskrima Nusantara. Karena, pada workshop ini
saya dapat menambah pengetahuan baru soal Eskrima dan hubungannya dengan self
defense.
Ketika mendengar “eskrima”, mungkin masih sedikit asing di
telinga Anda. Sesuai penjelasan yang saya dapatkan dalam workshop ini,
olahraga ini merupakan seni bela diri yang berasal dari Filipina. Teknik yang
diterapkan dalam seni bela diri ini sangat cocok untuk digunakan dalam situasi self
defense. Dan sebenarnya, banyak adegan film yang sudah memperlihatkan
adegan pertarungan dengan menggunakan teknik Eskrima, lho.
Dalam workshop kali ini, saya dan tujuh peserta
lainnya diajar oleh rekan-rekan dari Eskrima Nusantara, khususnya Kak Kiky
Lubis sebagai pengajar utama yang juga merupakan Guru Muda Eskrima. Sejak awal
sesi, para peserta diminta untuk berpasang-pasangan agar lebih mudah dalam
menerapkan pengajaran yang dilakukan Kak Kiky. Awalnya, kami diajarkan cara
menggunakan tongkat, mulai dari cara menggenggam hingga cara megayunkannya. Penggunaan
tongkat ini merupakan dasar dari Eskrima. Level tertinggi justru ketika kita
sudah bisa bertanding menggunakan tangan kosong, karena jika kita bisa melakukannya,
artinya kita sudah siap untuk bertanding tanpa bantuan alat apapun.
Tetapi untungnya, ketika semua peserta sudah menguasai
teknik gerakan menggunakan tongkat, kami juga diajarkan untuk menerapkan teknik
bertanding menggunakan tangan kosong. Sangat seru! Karena kami dapat mengetahui
cara melindungi diri sendiri dengan tangan kosong sekalipun!
Dari judul yang saya buat, saya menyebut Eskrima sebagai
olahraga ringan. Akan saya ceritakan latar belakang di balik kata-kata “ringan”
ini.
Jadi, sejak awal mengikuti sesi workshop yang
berlangsung selama kurang lebih 3 jam ini, saya cukup bingung karena tidak ada sesi
pemanasan sama sekali. Saya pikir, saya akan pulang dalam keadaan badan yang
berkeringat. Ternyata tidak. Awalnya saya berpikir, apakah mungkin karena dalam
workshop kali ini hanya dijelaskan soal tekniknya ya? Jadi tidak ada
pemanasan?
Lalu akhirnya, saya menyempatkan diri untuk bertanya kepada
Kak Kiky ketika ada sesi Q&A yang berlangsung ketika sesi hampir berakhir. Saya
bertanya, apakah ada latihan khusus yang bisa membuat kita memiliki power
untuk menerapkan teknik Eskrima? Misalnya seperti pemanasan dengan push up,
atau plank mungkin? Ternyata, jawabannya adalah tidak ada.
Justru, inti dari self defense ini adalah kelincahan tangan kita. Untuk itu,
latihannya hanyalah membiasakan diri untuk menggerakkan tongkat dengan menggunakan
teknik-teknik yang sudah diajarkan selama sesi. Dengan begitu, tangan kita akan
semakin lincah. Karena kunci dari self defense sendiri adalah melemahkan
tangan lawan (dan bagian tubuh lainnya), bukan terfokus untuk menjatuhkan
senjata mereka. Karena jika lawan sudah lengah, maka akan ada kesempatan bagi
kita untuk lari sekencang-kencangnya. Untuk itu, latihan yang diperlukan
hanyalah : LARI! Saya pun direkomendasikan untuk menekuni olahraga lari sambil
tetap menerapkan teknik-teknik Eskrima.
Selain itu, yang unik dari seni bela diri ini adalah
peralatan yang digunakan. Tidak hanya tongkat, hampir semua benda yang ada di
sekitar kita atau bahkan yang biasa kita bawa sehari-hari ternyata bisa
digunakan sebagai alat untuk melindungi diri, khususnya bagi kita perempuan. Dalam
workshop kali ini, Kak Kiky dan rekan-rekan dari Eskrima Nusantara pun
juga sempat menjelaskan cara-cara pemakaian benda-benda lain untuk kegiatan self
defense. Tidak hanya cara menggunakannya, tetapi juga diajarkan titik-titik
anatomi tubuh manusia yang dapat diserang jika menggunakan benda-benda tersebut
(yang tentunya akan berbeda-beda) sehingga dapat membuat lawan lengah. Benda-benda
tersebut mulai dari bolpoin, majalah, binder, bahkan handphone yang
selalu kita bawa ke mana-mana! Ternyata semua benda tersebut dapat dijadikan
alat untuk melindungi diri asalkan kita sudah mengetahui tekniknya.
Maka dari itu, saya menyebut olahraga ini ringan tetapi juga
menegangkan! Rasanya tegang, bukan ketika kita harus berhadapan dengan lawan
seperti orang-orang yang mengganggu kita ketika di jalanan? Untuk itu, menurut
saya, semua wanita sebaiknya mempelajari seni bela diri ini. Highly recommended!
Bagi teman-teman yang domisili Malang dan sekitarnya, ada Kak
Kiky Lubis yang siap mengajarkan teknik Eskrima untuk Anda semua. Bisa menghubungi
akun Instagram-nya : kikyforever
Atau, bisa juga menghubungi EO yang menyelenggarakan workshop
yang saya ikuti kemarin, yaitu Sidodadi Event Organizer (IG : sidodadi.eo). EO-nya
mantap dan crew-nya juga dijamin ramah, kok.
Sekian dulu sharing saya. Semoga dapat memberikan
informasi baru bagi Anda semua. Terima kasih.
photo by : sidodadi.eo
keyword : eskrima, eskrima malang, eskrima nusantara
Sehat
ReplyDelete